DPR Panggil BIN soal Pengadangan Deklarasi Ganti Presiden

  • Rabu, 29 Agustus 2018 - 00:12:00 WIB | Di Baca : 1185 Kali


SeRiau - Komisi I DPR yang membidangi pertahanan disebut bakal memanggil Badan Intelijen Negara (BIN) terkait insiden pengusiran aktivis gerakan #2019GantiPresiden Neno Warisman di Riau.

"Kami akan mengagendakan secepatnya. Saya perlu bicarakan dengan pimpinan," kata Wakil Ketua Komisi I DPR Ahmad Hanafi Rais di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa (28/8).

Komisi I DPR kata Hanafi akan meminta BIN menjelaskan peran BIN Daerah Riau yang dikeluhkan relawan ganti presiden atas insiden pengusiran Neno.

Hanafi yang juga ikut dalam audiensi sejumlah aktivis gerakan #2019GantiPresiden seperti Neno, Ahmad Dhani dan lainnya itu menilai BIN harus menjelaskan kerjanya yang berdasarkan UU Intelijen.

"Itu kita ingin tau ceritanya seperti apa. Kita ingin melihat sejauh mana UU Intelijen ditegakkan, atau kalau ada kesalahan kita meminta Kepala BIN melakukan pergantian kepada Kabinda Riau," kata dia.

Menurut dia, dalam UU Intelijen pengguna informasi intelijen adalah presiden. Kejadian yang terjadi di Riau, kata dia, bukan kali pertama terjadi.

"Jadi presiden kalau dapat informasi dari badan intelijen kita itu, dibaca atau enggak. Kalau dibaca mestinya beliau bisa memerintahkan kepada aparat intelijen kita untuk melakukan pencegahan dini supaya tidak ada kejadian-kejadian teledor seperti di Riau itu," ujarnya.

Lebih lanjut, menurutnya, dalam konteks pilpres yang merupakan kompetisi politik, penyampaian pendapat atau sikap masyarakat harus dihormati.

Tugas aparat keamanan, lanjutnya, memastikan kegiatan yang dilakukan masyarakat berjalan tertib sesuai jadwal dan aturan perundang-undangan, bukan melakukan intimidasi terhadap pihak-pihak tertentu.

"Kalau itu dijalankan saya kira tidak adalagi perasaan dizalimi atau tidak adil. Kalau dibiarkan perlakuan tidak adil ini, justru saya membaca gerakan seperti ini akan lebih besar lagi," kata dia.

Neno Warisman dan Ahmad Dhani sebelumnya dilarang menghadiri acara Deklarasi #2019GantiPresiden di dua lokasi berbeda. Neno di Pekanbaru, Riau sedangkan Dhani di Surabaya, Jawa Timur pada Sabtu (25/6).

Neno diadang ratusan orang di gerbang Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau, Sabtu (25/8) sore. Sementara Dhani ditolak oleh kelompok masyarakat yang tak setuju dengan kegiatan tersebut setelah mendapat penolakan dari massa anti #2019GantiPresiden.

 

 


Sumber CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar