Neno Warisman Diadang, Barisan Emak-emak Akan Demo Jokowi

  • Senin, 27 Agustus 2018 - 12:57:02 WIB | Di Baca : 1082 Kali


SeRiau - Barisan Emak-Emak Militan (BEM) berencana melancarkan unjuk rasa di depan Istana Negara agar Presiden Joko Widodo melarang aparat keamanan bersikap represif dalam merespons aspirasi masyarakat. Koordinator lapangan aksi unjuk rasa Tri Ernuyati mengatakan aksi akan diikuti ribuan peserta pada Rabu (29/8).

Aksi unjuk rasa berkaitan dengan sikap aparat keamanan yang mengadang Neno Warisman di Pekanbaru, Riau.

"Massa sekitar 1.000-1.500 orang. Nanti malam akan diberi arahan oleh Pak Eggi Sudjana," ujar Tri saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (27/8).

Tri mengatakan unjuk rasa sebenarnya akan dilakukan hari ini. Namun, pihak kepolisian memberi waktu pada Rabu (29/8) setelah menimbang jumlah massa yang terbilang banyak. Merujuk penuturan Tri, kepolisian menganggap unjuk rasa dengan ribuan peserta aksi lebih baik dilaksanakan pada Rabu daripada Senin.

"Karena Neno Warisman ditolak di Riau, jadi semakin banyak yang mau ikut turun ke jalan," ujar Tri.

Tri mengatakan bahwa peserta unjuk rasa sebagian besar berasal dari kawasan Jabodetabek. Ada pula yang berasal dari Riau, Aceh, Sumatera Utara dan sejumlah daerah lain dari luar Pulau Jawa. 

Tri mengklaim mereka telah tiba di Jakarta sejak Minggu (26/8). Mereka ingin bertemu Jokowi, lanjut Tri, karena tidak terima Neno Warisman diadang aparat.

"Deklarasi Jokowi dua periode enggak diapa-apakan, tapi deklarasi #2019GantiPresiden kok dipersulit. Kenapa harus dihalangi? Itu aja," kata Tri.

Nantinya, ribuan emak-emak akan mengenakan pakaian berwarna merah dan putih. Warna tersebut dipilih lantaran saat ini masih terasa nuansa hari kemerdekaan.

"Kami berharap diajak ke dalam istana bicara dengan presiden," kata Tri.

Eggi Sudjana mengamini dirinya diminta untuk menjadi penasehat barisan emak-emak tersebut. Namun ia membantah meminta mereka untuk mengepung istana.

"Itu aspirasi inisiatif mereka. Kalau mengarahkan itu tidak benar. Mereka datang ke saya, untuk meminta nasehat. Kalau mengarahkan nanti saya dituduh menggerakan," katanya

Eggi membenarkan akan ada pertemuan dengan Emak-Emak di kawasan Jakarta Pusat.

"Di Matraman jam 19.00 WIB," kata Eggi.

Minta Jokowi Mundur atau Cuti

Di samping meminta agar memerintahkan aparat bersikap netral, Barisan Emak-Emak juga akan meminta Jokowi agar mundur dari kursi presiden. Minimal, kata Tri, Jokowi mengambil cuti sepanjang masa kampanye yang berlaku pada 20 September-13 April 2019.

Tri mengatakan bahwa Jokowi berpotensi menggunakan fasilitas negara untuk berkampanye jika menjabat sebagai presiden sekaligus calon presiden. Tri juga mengatakan Jokowi berpotensi menyalahgunakan wewenang saat menjadi presiden merangkap calon presiden. Dan itu bertentangan Undang-Undang No 7 tahun 2017 tentang Pemilu.

"Berilah tugas pemerintahan kepada Pak JK [Jusuf Kalla] agar tidak ada fasilitas negara yang digunakan untuk kampanye," kata Tri.

 

 


Sumber cnnindonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar