Mahfud MD Kritik Seruan Jihad Lewat Poster Rizieq Shihab

  • Senin, 27 Agustus 2018 - 12:20:12 WIB | Di Baca : 1196 Kali

 

SeRiau - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD meminta agar semua anak bangsa menyambut pemilihan presiden (pilpres) 2019 dengan damai.

Pernyataan ini disampaikan Mahfud MD menanggapi beredarnya sebuah poster di media sosial dengan wajah Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dan pesan-pesan yang dianggap provokatif di dalamnya.

"Mari berdamai sesama anak bangsa. Itu kalimatnya provokatif. Siapapun yang membuat itu terlalu berlebihan. Saya kita itu bukan dari Habib Rizieq juga. Siapapun yang membuat seruan provokatif itu harus berhenti," kata Mahfud kepada CNNIndonesia.com, Senin (27/8).

Menteri Pertahanan era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu juga menjelaskan jihad yang sesungguhnya adalah mengendalikan hawa nafsu. Dalam konteks Indonesia kini, imbuh Mahfud, jihad adalah menahan nafsu amarah agar tidak bermusuhan sesama anak bangsa. Apalagi bermusuhan hanya untuk agenda pilpres.

"Adalah lebih baik menempuh jalan damai, berembuk dari hati ke hati, daripada bertatung habisan hanya untuk agenda 5 tahunan," tegas Mahfud.

Mahfud tidak mau berkomentar lebih jauh terkait aksi kerusuhan 2019 ganti presiden di Surabaya ataupun Riau, yang menjadi musabab munculnya seruan jihad yang diklaim dari Rizieq Shihab tersebut. Mahfud kembali meminta agar sesama anak bangsa harus berdamai.

"Saya tidak mau berkomentar per kasus, karena kita tidak tahu siapa yang melakukan dan merekayasa itu sesungguhnya. Intinya mari berdamai sesama anak bangsa," ungkap Mahfud.

Sebelumnya, juru bicara FPI Slamet Maarif, mengklaim poster yang berisi pesan soal jihad itu memang benar dari mulut Rizieq yang saat ini berada di Mekkah. Slamet mengatakan Rizieq geram atas aksi persekusi penolakan aktivis Neno Warisman dan Ahmad Dhani beberapa hari lalu.

"Rezim semakin ngawur, negara semakin kacau, terlalu lama menanti 2019," bunyi pernyataan Rizieq.

Rizieq, dalam poster itu juga menilai aparat keamanan adalah wasit dalam alam demokrasi. Tidak seharusnya berada di pihak tertentu. Jika wasit sudah turun ke lapangan, lanjutnya, maka hanya tinggal menunggu penonton ikut turun ke lapangan pula.

Rizieq menyerukan kepada umat Islam untuk melakukan jihad dan revolusi. Menurutnya, hanya itu langkah yang perlu ditempuh untuk melawan aparat dan preman yang telah bekerjasama.

Dia mengajak umat Islam untuk mengejar para pelaku persekusi terhadap ulama dan aktivis. Jika itu tidak dilakukan, Rizieq menduga akan terulang kembali di kemudian hari.

"Mereka sudah keterlaluan. Menghadang perempuan, aparat membiarkan," ucap Rizieq.

"Ayo lawan preman bayaran dan pelindungnya," lanjut Rizieq.

 

 

Sumber CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar