Cara Kerja Ormas Peras Pembiayaan Otomotif

  • Senin, 27 Agustus 2018 - 10:13:13 WIB | Di Baca : 1424 Kali


SeRiau - Sejumlah perusahaan pembiayaan mengeluhkan aksi pemerasan hingga penipuan yang dilakukan oknum dari organisasi kemasyarakatan (Ormas) melalui kendaraan yang mengalami kredit macet. Mereka melancarkan aksinya secara berkelompok dan perorangan.

Direktur Penjualan dan Distribusi Adira Finance Niko Kurniawan mengatakan untuk mendapat kendaraan kredit macet dari tangan konsumen, para oknum biasanya sampai memasang iklan di berbagai media nasional.

Menurut dia oknum ormas menyasar konsumen dengan kondisi keuangan tidak sehat yang tidak mengetahui tata cara over kredit kendaraan.

"Mereka kadang tulis iklan di koran menyediakan jasa untuk melunasi utang ke finance kalau tidak punya uang, atau beli motor mereka yang sudah tidak mampu lunasi," kata Niko saat dihubungi CNNIndonesia.com.

Lalu, ia menjelaskan setelah motor atau mobil berpindah tangan para oknum tersebut bakal menjualnya ke perusahaan pembiayaan dengan harga tinggi.

"Mereka tawarkan ke leasing untuk dibeli kembali dengan harga mahal atau mereka jual lagi dengan surat-surat palsu atau di ambil spare part-nya untuk dijual," jelas Niko.

Untuk oknum yang beraksi secara perorangan, dikatakan Niko memiliki cara kerja berbeda. Mereka diyakini lebih cenderung melakukan penipuan murni, ketimbang memeras.

"Jadi bisa dengan cara membuat KTP palsu, tabungan atau slip gaji palsu lalu setelah dapat kredit langsung kabur. Mereka itu pakai modal kerjanya, misal dengan kasih DP ke dealer, lalu kontrak rumah. Setelah ajukan kredit ke beberapa finance, setelah dapat mobil atau motor ya lalu langsung kabur," tukas Niko.

Niko pun mengantisipasi sejumlah pemerasan dan penipuan kian marak akibat munculnya aturan uang muka (down payment/DP) sebesar nol persen.

 

 

 

 

Sumber CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar