Masih di Kampung, Andi Arief Mangkir Lagi dari Pemeriksaan Bawaslu

  • Jumat, 24 Agustus 2018 - 10:56:10 WIB | Di Baca : 1186 Kali

 


SeRiau - Polemik cuitan politikus Demokrat Andi Arief soal dugaan mahar yang dilakukan cawapres Sandiaga Uno masih terus berlanjut. Bawaslu kembali memanggil Andi untuk meminta keterangan yang bersangkutan terkait laporan dugaan adanya mahar politik.

Setelah absen di pemeriksaan Bawaslu pada Senin, 20 Agustus lalu, Andi kembali tak bisa hadir memenuhi panggilan Bawaslu hari ini. Penyebabnya, ia masih berada di Lampung menemani orang tuanya yang sedang sakit.

"Hari ini sebetulnya saya sudah berjanji hadir di Bawaslu untuk memenuhi undangan ketiga untuk klarifikasi sebagai saksi dugaan mahar politik Sandiaga Uno. Kemarin, saya sudah menghubungi Bawaslu tentang ada kemungkinan saya masih belum bisa kembali ke Jakarta karena saya masih harus bersama orang tua saya yang belum sehat sepenuhnya," ujar Andi dalam keterangannya, Jumat (24/8).

Kendati demikian, Andi telah meminta solusi agar keterangannya tetap bisa diproses oleh Bawaslu, antara lain dengan cara menyampaikan melalui video call, surat klarifikasi resmi, dan melalui Bawaslu Lampung. Tetapi, Bawaslu tak bergeming dan meminta ia secara fisik hadir langsung ke Bawaslu.

Tak hanya itu, Andi juga meminta bantuan dua sahabatnya yaitu Jansen Sitindaon (Demokrat) dan Habiburokhman (Gerindra) untuk menjelaskan terkait ketidakhadirannya, serta menanyakan langsung perkembangan masalah ini.

"Demikian penjelasan singkat, Saya tidak menghindar dan tidak juga mencabut dua twit saya yang kemudian menjadi alasan pelapor yang saya tidak kenal untuk membawa problem ini ke Bawaslu," ungkapnya.

Ia berharap dengan masalah ini, Sandi tidak merasa terbebani dan tetap berkonsentrasi untuk pemenangan di pilpres nanti bersama capres Prabowo Subianto dan parpol koalisi. 

"Saya tidak pernah berniat menggagalkan pencawapresan Sandi Uno, saya hanya berkeinginan untuk mencegah Pak Prabowo berbuat salah pada 8 Agustus 2018 lalu atas informasi yang saya dengar langsung dari tiga pimpinan partai Demokrat. Bagi saya itu kategorinya bukan informasi biasa," pungkasnya.

 

 

 

 


Sumber kumparan





Berita Terkait

Tulis Komentar