Trump Dituding Manfaatkan Krisis dengan Turki untuk Pemilu Sela

  • Senin, 20 Agustus 2018 - 15:51:53 WIB | Di Baca : 1094 Kali

SeRiau - Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menuding Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tidak sungguh-sungguh dalam mengatasi ketegangan yang memuncak. Trump disebut sengaja memanfaatkan ketegangan kedua negara demi keuntungannya dalam pemilihan umum (pemilu) sela di AS. 

"Tampaknya AS tidak ingin menyelesaikan persoalan-persoalan ini. Mereka ingin menggunakan subjek-subjek ini dalam pemilu," sebut Cavusoglu dalam pernyataannya, seperti dilansir Hurriyet Daily News, Senin (20/8/2018). Diketahui bahwa AS akan menggelar pemilu sela pada November mendatang.

"Tapi kami tidak punya masalah apapun dengan rakyat AS yang mulai melihat kenyataan. Seharusnya rakyat AS yang harus memberi respons yang diperlukan, bukan kami," imbuhnya.

Komentar Cavusoglu ini disampaikan saat Turki dan Amerika Serikat sedang berselisih terkait penahanan pendeta AS, Andrew Brunson oleh Turki. AS berulang kali menyerukan agar Turki membebaskan Brunson, namun seruan itu tidak digubris.

Diketahui bahwa Brunson ditangkap Turki pada Oktober 2016 karena dituding membantu organisasi pimpinan ulama Fethullah Gulen, yang bermukim di AS dan dituding mendalangi upaya kudeta terhadap Erdogan tahun 2016 lalu. Dia juga didakwa mendukung kelompok Kurdi terlarang, Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh pemerintah Turki dan AS. Brunson telah membantah tuduhan-tuduhan itu.

Sebagai reaksi atas penahanan Brunson, AS menjatuhkan sanksi terhadap dua menteri Turki dan melipatgandakan tarif untuk aluminium dan baja terhadap Turki. Aksi AS itu berdampak buruk pada mata uang Turki, Lira, yang sempat terjun bebas pekan lalu.

Dalam pernyataannya, Cavusoglu menegaskan Turki 'melawan pemahaman pembebanan' dan 'memilih diplomasi dalam menyelesaikan masalah'. Dia juga menyebut 'AS lebih memilih ancaman-ancaman'.

"Saya memberitahu mereka bahwa mereka tidak ingin menyelesaikan persoalan-persoalan dan bahwa mereka memanipulasi karena kekhawatiran politik domestik mereka. Saya memberitahu mereka bahwa mereka ingin ini terus berlanjut hingga pemilu karena sulit untuk menjelaskan perilaku ini terhadap perilaku konstruktif," sebut Cavusoglu. (**H)


Sumber: detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar