Banjir Terburuk di India Surut, Kerugian Ditaksir Rp 43 Triliun

  • Ahad, 19 Agustus 2018 - 15:25:37 WIB | Di Baca : 1190 Kali

SeRiau - Jumlah korban tewas akibat bencana banjir terburuk dalam satu abad terakhir di negara bagian Kerala, India, mencapai 357 jiwa.

Otoritas India pada Minggu (19/8/2018), jumlah kerugian infrastruktur diperkirakan mencapai 3 miliar dollar AS atau sekitar Rp 43,8 triliun.

Straits Times mengabarkan, volume banjir mulai surut sehingga dapat memberikan ruang bagi ribuan keluarga untuk dapat dievakuasi.

Di sisi lain, pemerintah mengkhawatirkan tersebarnya wabah penyakit di pusat pengungsian.

Seperti diketahui, wilayah destinasi wisata yang indah di Kerala telah dirusak oleh hujan lebat sejak akhir Mei lalu sehingga memicu tanah longsor dan banjir bandang.

"Sejak 29 Mei lalu, ketika musim hujan di Kerala dimulai, total ada 357 kematian hingga saat ini," demikian pernyataan dari petugas informasi negara.

Sekitar 353.000 orang telah menempati 3.026 tempat pengungsian, sementara ribuan tentara, angkatan laut, dan pasukan angkatan udara masih mengevakuasi penduduk yang terjebak.

Jalan dan 134 jembatan mengalami kerusakan sehingga mengisolasi wilayah terpencil di distrik berbukit, yang paling parah terdampak banjir.

"Jumlah kerugian yang sebenarnya dapat diperkirakan setelah air surut sepenuhnya," tulis pernyataan pemerintah terkait.

Menteri negara bagian telah meminta lebih banyak dana bantuan, 20 helikopter, dan 600 perahu mesin untuk meningkatkan upaya penyelamatan.

Perdana Menteri India Narendra Modi melakukan tur inspeksi melalui udara secara singkat ke negara bagian itu pada Sabtu (18/8/208). Dia mengumumkan bantuan segera sebesar 75 juta dollar AS Rp 1 triliun.

Sementara itu, kereta api dari Pune, negara bagian Maharashtra, meluncur ke Kerala dengan mengangkut satu juta liter air minum bagi korban banjir.

Sebelumnya, korban banjir yang panik memenuhi media sosial untuk meminta bantuan.

Sebagian menggunakan panci dapur sebagai rakit untuk mencapai tetangga mereka yang terdampak banjir parah.

"Mereka menggunakan panci masak besar untuk menyelamatkan 100 orang usai banjir bandang," kata salah seorang anggota tim penyelamat setempat, Jobin K John, kepada AFP.

Operator seluler memberikan akses data dan pesan SMS secara gratis di Kerala sejak kemarin. (**H)


Sumber: KOMPAS.com





Berita Terkait

Tulis Komentar