Kontroversi Pawai Murid TK Bercadar Bawa Replika Senjata, Ini Penjelasan Polisi

  • Sabtu, 18 Agustus 2018 - 21:03:48 WIB | Di Baca : 1615 Kali

SeRiau - Video pawai HUT RI yang menampilkan anak TK mengenakan pakaian serba hitam dan bercadar dengan menenteng senapan replika dan pedang menuai kontroversi. Banyak yang menyayangkan dan mengomentari pakaian itu dengan mengaitkan dengan terorisme mirip gerakan radikal. Pihak sekolah pun meminta meminta maaf.

Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Alfian Nurrizal menjelaskan, acara itu merupakan pawai budaya dengan tema Bhinneka Tunggal Ika tingkat TK se-Kota Probolinggo yang diselenggarakan oleh Diknas Kota Probolinggo dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun RI ke-73. Acara berlangsung Sabtu (18/8) mulai pukul 07.00 s/d 11.00 WIB di Kota Probolinggo dengan 158 peserta.

"Kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutin setiap tahun yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Probolinggo dengan Tema Pawai Budaya Bhinneka Tunggal Ika," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (18/8).

Dia menambahkan, salah satu peserta pawai No.1 dari TK Kartika V Probolinggo (di bawah naungan Kodim 0820 Probolinggo) menggunakan Pakaian berhijab/ bercadar hitam dengan membawa replika senjata.

Dari klarifikasi terhadap pihak sekolah, tema yang diusung oleh TK di bawah pimpinan Ibu Hartatik menggunakan tema 'Bersama perjuangan Rasulullah kita tingkatkan keimanan dan keimanan kepada Allah SWT'.

"Selain itu kostum tersebut dipilih karena alasan memanfaatkan properti yang ada di sekolah TK, sehingga tidak perlu menyewa kostum, serta pemilihan tema tersebut secara spontanitas, tidak ada tujuan yang mengarah kepada tindakan yang melanggar hukum," kata Alfian.

Kapolres mengatakan, dalam pelaksanaan pawai, dari pihak panitia tidak terdapat petugas khusus maupun pengecekan terkait kostum dan atribut yang dipakai oleh peserta pawai.

"Penggunaan atribut peserta pawai budaya berhijab/cadar hitam disertai dengan replika senjata merupakan ide dari TK Kartika V Probolinggo itu sendiri dengan maksud merefleksikan perjuangan Rasulullah dan tidak ada maksud mengarah kepada simbol-simbol radikalisme/teroris, hanya menanamkan keimanan kepada anak didiknya," papar Alfian.

Kapolres menjelaskan, sekitar Pukul 14.30 WIB telah dilaksanakan Konferensi Pers oleh Ketua Panitia dan Kepala Sekolah TK Kartika yang didampingi Kapolres Probolinggo Kota, Dandim 0820 Probolinggo, dan Kadiknas Kota Probolinggo. "Intinya kepala sekolah TK Kartika V meminta maaf kepada masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Kota Probolinggo atas kegiatan tersebut yang tidak ada maksud apapun," tutupnya. (**H)


Sumber: Merdeka.com





Berita Terkait

Tulis Komentar