Tentang Bobroknya Pengelolaan Tiket Asian Games 2018

  • Kamis, 16 Agustus 2018 - 23:00:29 WIB | Di Baca : 1346 Kali

SeRiau - Kiostix, pengelola tiket Asian Games 2018, dikeluhkan masyarakat terkait bobroknya sistem penukaran tiket. Bukan cuma tiket pertandingan, tiket opening ceremony juga.

Pada Kamis (16/8/2018) pagi, Kiostix mendadak mengumumkan penukaran tiket opening ceremony bisa dilakukan di kantornya di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan. Dalam rilis yang diterima detikSport, waktu penukaran berlangsung sejak pukul 10.00 WIB hingga 18.00 WIB.

Awalnya, penukaran berlangsung lancar mengingat belum banyak masyarakat yang menukarkan tiket. Keadaan mulai berubah menjelang waktu makan siang.

Antrean pengunjung yang memadati area penukaran tiket kian membludak. Panitia awalnya coba menangani dengan memberlakukan sistem nomor antrean.

Namun rupanya panitia tampak tidak siap menangani penukaran tiket Ini. Lamanya proses penukaran tiket, plus terus bertambahnya pembeli yang ingin menukar tiket membuat panitia kelabakan.

Proses penukaran tiket sendiri membutuhkan waktu sekitar 10-15 menit. Ada proses tanya jawab oleh panitia dengan masyarakat yang nyatanya sudah membawa seluruh kelengkapan penukaran tiket.

Adapun syaratnya yang dibutuhkan untuk menukar tiket adalah hanya perlu membawa (1) identitas diri pembeli pada saat penukaran, (2) Apabila identitas penukar berbeda dengan identitas pembeli, maka penukar wajib membawa surat kuasa dan copy identitas pembeli, (3) Membawa hard copy dari e-voucher yang sudah diterima.

Tidak seperti biasanya membeli tiket online, Kiostix meminta masyarakat menukar e-voucher itu dengan tiket fisik. Hal inilah yang membuat proses penukaran tiket berlangsung molor.

Datang Pagi Pulang Petang

Yadi, 31 tahun, misalnya, ia diminta bos perusahaannya menukar tiket opening ceremony dengan total pembelian senilai Rp 6 juta. Ia mengaku kesulitan, mengingat Kiostix tidak memberi informasi yang jelas soal penukaran tiket online apapun, yang biasanya cuma perlu melakukan scan pada barcode yang tertera. Namun ia kesulitan mendapat informasi soal penukarannya.

Yadi bahkan datang sejak dua pekan lalu untuk meminta kejelasan. Total ia datang sebanyak tiga kali hingga hari ini.

"Baru tadi pagi dapat kabar," katanya kepada detikSport.

Yadi bukan satu-satunya masyarakat yang kesusahan menukar tiketnya, meski jelas-jelas pihak yang diwakilinya sudah membayar mahal untuk menonton opening Asian Games 2018. Ratusan orang bernasib serupa dengan Yadi.

Mirisnya, dalam proses penukaran tiket opening Asian Games 2018, manajemen antrean Kiostix juga buruk. Minim papan informasi membuat banyak masyarakat kebingungan ketika tiba di tempat.

Hal itu terjadi sebab Kiostix juga membuka penjualan tiket on the spot untuk pertandingan Asian Games 2018, tepat di samping meja penukaran tiket opening ceremony. Banyak masyarakat keliru tempat duduk yang membuat kondisi antrean kian semrawut. Air minum yang disediakan panitia pun tampak habis di samping antrean.

Yadi sendiri akhirnya dapat tiket pada sore hari. Setelah menunggu dari pagi, ia membawa serta tiket opening ceremony untuk bosnya, yang sudah berkali-kali menghubunginya. "Alhamdulillah dapet nih, sekarang tinggal antar ke yang punya," katanya dengan wajah lelah.

Dibuka Sampai Malam

Menjelang pukul 18.00 WIB, waktu harusnya penukaran tiket ditutup, nomor antrean yang baru disebut baru menyentuh angka 400, dari total 750 nomor antrean. Kembali, masyarakat banyak yang protes karena hal ini.

Selain mengeluh karena lamanya proses penukaran, banyak yang mendadak datang untuk sekadar menukar tiket. Mereka datang tanpa nomor antrean bukannya tanpa sebab.

Dalam informasi yang disebar Kiostix ke pembeli, ada sebuah alamat url yang memberi kemudahan masyarakat melakukan reservasi penukaran tiket. Mereka bisa memesan waktu (booking) untuk pengambilan tiket,

Banyak yang memesan sore hari untuk mengambil tiket pesanannya dengan alasan sekalian pulang kerja. Namun nyatanya, lamanya proses antrean di tempat membuat waktu mereka yang sudah dipesan tak berguna. Mereka tidak terlayani.

"Bilang dong kalo gak bisa dilayani. Kami gak masalah kalau mengantre. Kalau jelas dari awal kan kami bisa datang untuk mengantre sejak awal. Gak profesional ini namanya," protes seorang pembeli.

Panitia kemudian sempat rapat membahas waktu penukaran tiket. Akhirnya diputuskan jam penukaran tiket diperpanjang sampai nomor antrean habis.

Diwakili kepala security, Ubeng, mereka menegaskan akan melayani penukaran tiket opening ceremony sampai nomor antrean habis. Sementara yang tidak kebagian nomor, karena terlanjut sudah reservasi yang tidak dilayani itu, mereka bisa mengambil nomor antrean untuk mengambil tiketnya pada Jumat (17/8). Ya, di hari Kemerdekaan Indonesia ke-73.

"Mau gak mau besok datang kesini lagi. Dari pagi saja sekalian besok antrenya biar cepet," kata Andi, asal Ciracas.

DetikSport coba menemui perwakilan Kiostix atau pengelola tiket. Namun akhirnya gagal mendapatkan konfirmasi lantaran petugas yang mengurus Hubungan Masyarakat sudah pulang. "Maaf mas, sudah pulang," kata Dodo, salah satu security.

Penukaran tiket sendiri masih akan dilakukan esok hari. Jika tidak bisa, maka pembeli harus menukarnya di Gelora Bung Karno, Senayan, Sabtu (18/8/2018), tepat di Hari H pembukaan Asian Games 2018. (**H)


Sumber: detikSport





Berita Terkait

Tulis Komentar