Al Chaidar: Ribuan Simpatisan Teroris Disinyalir Menetap di Sumbar

  • Kamis, 16 Agustus 2018 - 18:04:45 WIB | Di Baca : 1214 Kali

 

SeRiau – Tertangkapnya lima terduga teroris di sejumlah wilayah di Sumatera Barat oleh tim gabungan Densus 88 Antiteror Mabes Polri dan Polda Sumatera Barat, membuktikan Ranah Minang yang dikenal berpedoman teguh kepada Adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah (adat berdasarkan agama, agama berdasarkan kitab Allah) itu, juga tidak bebas dari paham terorisme dan radikalisme, yang mana suatu saat dapat menjadi ancaman serius.

Bahkan secara mengejutkan, pengamat teroris Al-Chaidar mengatakan, saat ini terdapat ribuan simpatisan teroris yang menetap di Sumatera Barat. Mereka tersebar di beberapa daerah yang ada serta tergabung di sejumlah jaringan teroris yang kerap menciptakan suasana teror dan mengganggu keamanan dan ketertiban ditengah masyarakat Indonesia.

Diamnya suatu daerah kata Chaidar, bukan berarti aman dari kejahatan terorisme. Bisa saja mereka tengah menyusun sebuah rencana aksi teror yang matang. Karena biasanya daerah yang sama sekali belum mendapat aksi teror luput dari perhatian aparat.

"Ada sekitar tiga ribuan simpatisan yang terlibat dalam beberapa jaringan teroris saat ini, berdomisili di Sumatera Barat. Mereka tidak hanya merupakan warga asli Sumatera Barat, namun juga ada yang berasal dari provinsi lain. Ada yang tergabung di Jamaah Ansharut Daulah dan ada juga tergabung di jaringan Jemaah Ansharut Khilafah," kata Al-Chaidar, Kamis 16 Agustus 2018.

Angka tiga ribuan yang berdomisili di Sumbar ini lanjut Chaidar, diperoleh berdasarkan penelitian yang dilakukannya bersama tim pada tahun 2014 hingga 2018 dibawah naungan Pusat Kajian Antropologi, Lembaga Universitas Malikussaleh dari 2014 hingga 2018.

Untuk metode penelitian kata Chaidar, menggunakan sistem Time-series data Asquisition atau pengumpulan data dengan rentang waktu. beberapa data juga diambil dari informasi internet dan mengikuti jalannya persidangan serta pengungkapan kasus yang dilakukan aparat Kepolisian.

"Dari tiga ribuan itu, sekitar deribuan adalah perempuan, sisanya laki-laki. Mereka yang ikut bergabung ini karena alasan teologis, ingin berjihad dalam versi yang mereka pahami. Untuk itu perlu diwaspadai, karena bisa saja suatu saat mereka melancarkan aksinya," tambah Chaidar.

Adanya gelombang protes ditengah masyarakat Sumatera Barat yang menyayangkan pernyataannya dan meragukan data 3.000-an simpatisan teroris itu, Chaidar menganggap itu merupakan hal yang biasa. Yang jelas katanya, penelitian yang dilakukan ini resmi dan bisa dipertanggung jawabkan.

"Sudah ada yang menelpon, WA saya. Marah-marah dan meminta penjelasan. Ya, saya jelaskan seperti datanya dan bagaimana penelitiannya," tegas Chaidar.

Terlepas dari adanya gelombang protes, Chaidar berharap dengan munculnya angka 3.000-an simpatisan yang berdomisili di Sumatera Barat ini, dapat disikapi dengan cermat. Tetap waspada dan jangan sampai lengah, karena baik pelaku atau aksi teror bisa saja menyasar dimana saja. "Intinya, semua harus tetap waspada," ujarnya.

 

 

 

 

 

Sumber VIVA.CO





Berita Terkait

Tulis Komentar