SeRiau - Sayuran hijau bagus untuk kesehatan pencernaan, hal tersebut tidak pernah diragukan meski peneliti belum bisa memastikan detail bagaimana cara kerjanya. Nah belakangan peneliti dari Francis Crick Institute berhasil mengidentifikasi senyawa kimia anti-kanker pada sayur kubis.

Dipublikasi di jurnal Immunity, peneliti Dr Gitta Stockinger mengatakan bahwa zat bernama indole-3-carbinol spesifiknya diproduksi ketika sayuran dicerna dalam perut. Dengan bantuan asam lambung zat tersebut akan berinteraksi dengan sel-sel di dinding saluran cerna.

Seperti diketahui bahwa setiap sel dalam tubuh manusia beregenerasi dengan membelah diri. Proses pembelahan sel ini yang wajib untuk diawasi karena bila menjadi liar tidak terkontrol hal itu yang disebut kanker.

Dalam tes pada tikus zat indole-3-carbinol menunjukkan kemampuannya memengaruhi sifat sel di dinding pencernaan. Bahkan pada tikus dengan genetik berisiko tinggi kanker, indole-3-carbinol dapat menjaga agar sel-sel tetap membelah diri terkontrol.

"Banyak saran diet yang sering kita dengar berganti-ganti, jadi membuat pusing tidak jelas apa yang jadi penyebab dan konsekuensinya," kata Gitta seperti dikutip dari BBC, Rabu (15/8/2018).

"Hanya memberitahu saya apa yang bagus dimakan tanpa alasan tidak akan membuat saya mulai memakannya. Dengan studi ini, kami berhasil mengungkap mekanisme molekul bagaimana cara kerja diet sayur-sayuran," lanjutnya.

Gitta menyarankan kalau mau mulai rajin makan sayur usahakan jangan dimasak terlalu lama. Tujuannya supaya sayur masih segar tidak terlalu banyak kehilangan nutrisi.*#

Sumber: detikhealth