Kedubes AS dan Inggris: Ada Ancaman Penculikan di Palawan Filipina

  • Rabu, 15 Agustus 2018 - 15:26:41 WIB | Di Baca : 1313 Kali

SeRiau - Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat dan Inggris mengingatkan warga negara mereka akan ancaman penculikan di Provinsi Palawan, Filipina.

Dalam peringatan keamanan yang diposting di situsnya pada Selasa (14/8/2018), Kedubes AS mengutip Komando Barat Pasukan Bersenjata Filipina yang menyatakan "tetap waspada tinggi dan terus meningkatkan pengamanan di Palawan terhadap semua bentuk ancaman di tengah beredarnya informasi mengenai kemungkinan penculikan di provinsi tersebut".

Seperti dilansir media Anadolu Agency,Rabu (15/8/2018), Kedubes AS mengingatkan warga Amerika untuk waspada, meninjau rencana keamanan pribadi mereka dan memantau media lokal untuk perkembangan-perkembangan terbaru.

Senada dengan AS, pemerintah Inggris juga mengingatkan warga negaranya untuk tetap waspada setiap waktu. Kedubes Inggris juga mengingatkan warganya untuk tidak bepergian ke Mindanao barat dan tengah serta Kepulauan Sulu dikarenakan aktivitas teroris dan bentrokan antara militer dan kelompok-kelompok pemberontak.

Kedubes Inggris juga menyebutkan adanya peringatan dari otoritas setempat di Palawan mengenai meningkatnya ancaman penculikan.

"Ada peningkatan dalam penculikan warga asing, termasuk serangan-serangan yang menargetkan warga asing dan turis sejak akhir 2015. Kelompok-kelompok teroris terus merencanakan operasi penculikan terhadap warga negara Barat di Filipina," demikian peringatan Kedubes Inggris.

Palawan merupakan destinasi wisata terkenal, tak hanya di Filipina namun juga di Asia. Palawan menempati peringkat kelima tahun ini dalam daftar Top 10 pulau-pulau di Asia versi majalah Travel + Leisure.

Baru-baru ini, militer dan otoritas setempat di Palawan telah mengingatkan publik soal adanya ancaman penculikan oleh kelompok Abu Sayyaf. Kelompok radikal tersebut telah melakukan aksi-aksi pengeboman, penculikan, pembunuhan dan pemerasan di Filipina sejak tahun 1991. 

Kelompok Abu Sayyaf juga dianggap bertanggung jawab atas peristiwa penculikan di Resor Dos Palmas di Palawan pada tahun 2000, yang mana 17 warga Filipina dan 3 warga Amerika diculik, yang berujung kematian setidaknya 22 tentara Filipina dan lima sandera, termasuk dua warga Amerika. (**H)


Sumber: detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar