Pesan Perdamaian Trump Sebelum Demonstrasi Nasionalis Kulit Putih

  • Ahad, 12 Agustus 2018 - 20:48:15 WIB | Di Baca : 1136 Kali

SeRiau - Sewaktu para pejabat di ibukota Washington DC dan Virginia bersiap menghadapi peringatan satu tahun demonstrasi nasionalis kulit putih yang pada 2017 berakhir menjadi aksi kekerasan, Presiden Amerika Donald Trump hari Sabtu (11/8) menyerukan persatuan. "Sebagai bangsa, kita harus bersatu," cuit Trump di Twitter dari klub golf-nya di New Jersey. "Saya mengutuk segala bentuk rasisme dan tindakan kekerasan. Damai bagi SELURUH warga Amerika!"

Trump menambahkan bahwa ia "telah" memperbaiki kehidupan warga minoritas dan bertekad "saya tidak akan berhenti berjuang bagi SELURUH warga Amerika!"

Tanggapan Presiden Trump terhadap demonstrasi tahun lalu di Charlottesville, Virginia, memicu kecaman keras ketika dalam konferensi pers di Trump Tower ia mengatakan "ada orang baik di kedua pihak (yang berdemonstrasi)."

Sabtu malam putri Trump, Ivanka, melakukan apa yang tidak dilakukan ayahnya. Lewat Twitter, Ivanka mengecam kelompok supremasi kulit putih dan neo-Nazi. "Meskipun warga Amerika diberkati untuk hidup di negara yang melindungi kebebasan, kebebasan berbicara dan keragaman pendapat, tidak ada tempat bagi supremasi kulit putih, rasisme dan neo-nazisme di negara kita yang besar ini."​

Demonstran Dilarang Membawa Senjata Api

Walikota Washington DC Muriel Bowser hari Kamis (9/8) mengatakan ia telah menandatangani perintah untuk meningkatkan operasi darurat menjelang demonstrasi yang dijadwalkan akan berlangsung hari Minggu di Lafayette Park, sebuah taman di seberang jalan di dekat Gedung Putih. Demonstrasi anti-supremasi kulit putih juga diijinkan berkumpul di taman dan lokasi-lokasi lain di dekatnya. "Ini berarti saya mengoperasikan seluruh sumber daya yang ada untuk memastikan terselenggaranya acara-acara itu secara aman," ujar Bowser dalam konferensi pers yang dilangsungkan di sebuah sinagog di Washington DC.

Kepala Kepolisian Washington DC Peter Newsham mengatakan senjata api dilarang dalam demonstrasi-demonstrasi itu, meskipun pemilik senjata api memiliki ijin resmi.

Gubernur Virginia Nyatakan Kondisi Darurat di Charlottesville & Beberapa Kota Lain

Gubernur Virginia Ralph Northam dan pejabat-pejabat kota di Charlottesville mengumumkan kondisi darurat mulai hari Jum’at (10/8) hingga Minggu (12/8) di kota Charlottesville dan sebagian Virginia Utara. Northam menggambarkan status darurat itu sebagai "piranti administratif" untuk memobilisir secara cepat segala sumber daya, termasuk Garda Nasional Virginia, jika terjadi aksi kekerasan.

Inspektur Polisi di negara bagian Virginia Gary Settle mengatakan lebih dari 700 personil akan bertugas sepanjang akhir pekan ini dan akan "sepenuhnya siap mengambil tindakan" guna mencegah terjadinya kekerasan.

Tahun 2017 lalu kelompok-kelompok supremasi kulit putih dan neo-Nazi melangsungkan demonstrasi "Unite the Right" di Charlottesville untuk memprotes rencana memindahkan patung Robert E. Lee, komandan Tentara Konfederasi Amerika selama perang saudara.

Demonstrasi itu memicu demonstrasi tandingan. Dengan cepat terjadi bentrokan diantara kedua kelompok itu. Heather Heyer, seorang demonstran anti-supremasi kulit putih berusia 32 tahun, tewas ditabrak mobil yang dengan sengaja ditabrakkan ke kerumunan demonstran. Pengemudi mobil yang menyatakan dirinya sebagai pendukung neo-Nazi telah dituntut pasal pembunuhan dan kejahatan lain. Pengadilannya dijadwalkan berlangsung November ini.

Dua personil keamanan Virginia yang memonitor demonstrasi itu dengan helikopter tewas ketika helikopter yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan. (**H)


Sumber: Okezone





Berita Terkait

Tulis Komentar