Gerindra: Biar Andi Arief Mau Omong Apa Saja

  • Sabtu, 11 Agustus 2018 - 19:23:59 WIB | Di Baca : 1144 Kali

SeRiau - Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono memberikan respons soal cuitan politikus Partai Demokrat Andi Arief tentang mahar Rp500 miliar dari Sandiaga Uno.

Arief mengatakan dirinya tak terlalu antusias menanggapi cuitan tersebut. Yang penting, katanya, partai yang dipimpin mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut sudah memilih untuk berjuang bersama Prabowo-Sandiaga.

Diketahui, Prabowo-Sandiaga bakal bertarung di Pilpres 2019 melawan duet Jokowi-Ma'ruf Amin. Kedua pasangan itu juga sudah mendaftarkan secara resmi ke Komisi Pemilihan Umum pada Jumat.

"Yang pasti Partai Demokrat sudah bergabung dan akan berjuang bersama untuk Prabowo-Sandi," ujar Arief saat dihubungi CNNIndonesia.com pada Sabtu (11/8).

Arief mengaku tak ingin terlalu memedulikan lagi perkataan Andi yang menyebut soal dugaan mahar Rp500 miliar, selain soal pengabaian Prabowo soal cawapres dari SBY. 

"Biar aja si Andi Arief mau ngomong apa aja. Saya enggak reken dia ..sekarep karepe si Andi Arief aja deh," lanjutnya.

Saat ditanya apakah Gerindra juga berminat untuk membawa Andi ke jalur hukum, Arief mengaku tak berencana demikian. Sementara, PKS sudah memberikan ultimatum bakal mempolisikan Andi jika dia tak juga memberikan klarifikasi atau meminta maaf.

"Enggak-lah ngapain," jawab Arief saat disinggung soal tudingan Andi terhadap Prabowo Jenderal Kardus bakal dipolisikan.

Menghormati SBY

Arief justru ingin mengatakan bahwa pihaknya kini menghormati pimpinan Demokrat. Dia juga menghormati putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono yang disebutnya bakal menjadi calon pemimpin Indonesia di masa depan.

"Saya lebih respek sama SBY dan AHY yang akan jadi pemimpin nasional di masa depan nantinya," tutupnya.

Kisruh soal jenderal 'Kardus' dimulai Andi Arief pada Rabu malam melalui cuitan di akun Twitter miliknya. Andi menuding Prabowo karena Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno diduga memberikan mahar Rp500 miliar masing-masing kepada PAN dan PKS.

PKS sendiri berencana membawa kasus itu ke ranah hukum. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar