Demokrasi Sistem Terbaik, Prabowo Tak Ingin Ada Kecurangan

  • Sabtu, 11 Agustus 2018 - 05:38:49 WIB | Di Baca : 1115 Kali

SeRiau - Bakal calon presiden RI, Prabowo Subianto, menegaskan dirinya ingin berkuasa di Indonesia. Namun, sambungnya, itu harus atas dasar izin rakyat Indonesia lewat proses pemilihan umum dalam sistem demokrasi.

"Demokrasi, menurut keyakinan kami semua adalah satu-satunya sistem pemerintahan yang terbaik dari yang ada," ujar Prabowo di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, Jumat (10/8).

Atas dasar itu, Prabowo pun menitipkan masa depan bangsa dan negara Indonesia, lewat proses demokrasi kepada KPU sebagai penyelenggara pemilu.

Prabowo pun menekankan setiap proses kontestasi demokrasi yang diselenggarkaan KPU harus berjalan aman, damai, terutama harus jujur dan adil. Apapun hasil yang keluar dari proses pemilu, ujarnya, adalah keputusan rakyat yang harus dihormati.

Namun, sambungnya, KPU tak boleh 'menghina' rakyat dengan membiarkan kecurangan terjadi dalam proses pemilu.

"Dalam hal ini masa depan nasib bangsa berada di pundaknya KPU. KPU memiliki tugas yang sangat berat. Kami mengerti. KPU harus menjaga keadilan, kejujuran, kebersihan 

"Jangan sekali-kali kita menghina hak rakyat, jangan sekali-kali kita mencurangi hak rakyat. Biarlah rakyat yang berdaulat dan menentukan nasibnya sendiri," ujar Prabowo yang berdiri di depan calon wakil presiden pasangan dirinya, Sandiaga Uno.

Saat mendaftar ke KPU, Prabowo-Sandiaga turut diantar para pendukungnya termasuk elemen-elemen partai dari Gerindra, PAN, PKS, Demokrat, dan Berkarya.

"Kami hanya ingin berkuasa dengan izin rakyat Indonesia. Dan, kami ingin berkuasa untuk mengabdi kepada rakyat Indonesia," tegas Prabowo yang berdiri di panggung didampingi Sandiaga beserta sejumlah petinggi parpol pendukungnya.

Prabowo dan Sandiaga adalah bakal calon presiden-wakil presiden kedua yang sudah mendaftar ke KPU Pusat hari ini. Pada pagi hari, KPU pun menerima pendaftaran capres-cawapres dari Presiden petahana RI Joko Widodo (Jokowi) bersama pasangannya, Ma'ruf Amin.

Pertarungan Jokowi-Prabowo pada Pilpres 2019 ini akan mengulang lagi kontestasi yang terjadi pada Pilpres 2014 silam. Kala itu, Jokowi berpasangan dengan Jusuf Kalla, sementara Prabowo berpasangan dengan Hatta Rajasa. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar