PAN Ancam Pidanakan Andi Arief soal Tudingan Terima Mahar Politik

  • Kamis, 09 Agustus 2018 - 17:37:00 WIB | Di Baca : 1168 Kali

SeRiau - Sekjen PAN Eddy Soeparno menyatakan partainya siap menggugat Wakil Sekjen Demokrat Andi Arief yang menuding PAN menerima mahar politik dalam proses pencalonan Presiden dan Wakil Presiden di Pemilu 2019.

Hal itu disampaikan Eddy menanggapi pernyataan Andi Arief di akun twitter miliknya, yang menuding PAN menerima mahar politik.

"Kami kemarin sudah menuntut disampaikan permintaan maaf. Kalau tidak mau nanti terpaksa PAN sebagai partai yang menerima berita yang menyesatkan tersebut, yang tidak baik di mata masyarakat, tentu kami tidak akan menutup jalan untuk menempuh jalur hukum," kata Eddy di sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN, di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (9/8/2018).

Ia pun membantah PAN menerima mahar politik sebagaimana yang disebutkan oleh Andi Arief. Karena itu, ia memastikan tuduhan tersebut tidak berdasar.

Ia menambahkan, PAN juga sudah meminta Andi Arief meminta maaf secara terbuka dan meralat pernyataannya itu.

Saat ditanya apakah pernyataan Andi Arief akan menghambat koalisi PAN dengan Demokrat, PKS, dan Gerindra, ia menjawab pernyataan tersebut bukan sikap resmi Demokrat.

"Kami bicara orang per orang, bukan institusi. Jadi yang menyampaikan hal tersebut adalah seorang individu dan itu lah yang kami akan mintakan pertanggungjawabannya," lanjut Eddy.

Sebelumnya, Andi Arief mengungkapkan koalisi yang dibangun partainya bersama Partai Gerindra terancam batal.

Menurut dia, ada perubahan sikap dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, yang menyebabkan rencana koalisi terancam batal.

Bahkan, Andi Arief menuding Prabowo berubah sikap karena persoalan materi.

"Di luar dugaan kami, ternyata Prabowo mementingkan uang ketimbang jalan perjuangan yang benar," kata Andi Arief saat dihubungi Kompas.com melalui pesan singkat, Rabu (8/8/2018) malam.

Adapun persoalan materi yang disebut Andi Arief adalah terkait pemilihan cawapres Prabowo yang ditentukan berdasarkan pertimbangan materi.

Andi Arief menyayangkan sikap Prabowo itu. Padahal, kata dia, Ketua Umum Partai Gerindra tersebut datang ke kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono pada Selasa (7/8/2018) malam untuk melanjutkan pembicaraan terkait koalisi pada Pilpres 2019.

"Baru tadi malam Prabowo datang dengan semangat perjuangan. Hanya hitungan jam dia berubah sikap karena uang," ujar Andi.

Menurut Andi, dengan kejadian ini, maka besar kemungkinan Partai Demokrat akan meninggalkan Prabowo.

Namun, ia tidak menjelaskan opsi yang akan diambil Demokrat jika batal berkoalisi dengan Prabowo dan Partai Gerindra. (**H)


Sumber: KOMPAS.com





Berita Terkait

Tulis Komentar