SeRiau - Jet tempur Spanyol yang ikut ambil bagian dalam misi patroli udara NATO di Estonia telah diberhentikan dari tugasnya setelah salah satu pilotnya menembakkan rudal hidup saat melakukan latihan terbang.

Dua jet tempur Eurofighter Typhoon 2000 milik negaranya dan dua jet tempur Mirage 2000 Prancis sedang melakukan latihan di daerah barat daya Estonia, berdekatan dengan perbatasan Rusia pada Selasa, 7 Agustus saat salah satu pesawat Spanyol tak sengaja meluncurkan rudal air to air. Berdasarkan pernyataan Kementerian Pertahanan Spanyol, rudal itu tidak mengenai pesawat mana pun.

Semua jet tempur tersebut kembali dengan selamat ke Pangkalan Udara Saiuliai di Lithuania dan penyelidikan telah dilakukan terkait insiden ini. Menyusul kejadian itu, pihak berwenang Estonia memutuskan untuk melarang semua jet tempur Spanyol untuk ikut ambil bagian dalam misi penertiban udara di wilayahnya untuk sementara waktu.

"Saya telah memerintahkan penangguhan semua penerbangan militer (oleh jet tempur Spanyol) sampai situasi teratasi," demikian disampaikan Menteri Pertahanan Estonia, Juri Luik sebagaimana dilansir RT, Rabu (8/8/2018). Angkatan udara Portugis akan mengambil alih posisi angkatan udara Spanyol dalam misi tersebut.

"Yang paling penting adalah memastikan keamanan dan mencari tahu apa yang terjadi, bersama dengan sekutu kita," kata Luik.

Rudal yang ditembakkan oleh jet tempur Spanyol itu adalah AMRAAM tipe air to air dengan jangkauan tembak mencapai 100 kilometer dan membawa hulu ledak yang berisi 10 kilogram bahan peledak. Rudal yang ditembakkan itu seharusnya meledakkan diri, tetapi tampaknya gagal dan ditemukan sekira 40 kilometer di utara Kota Tartu, Estonia.

Angkatan Udara Estonia meluncurkan operasi pencarian pada Selasa malam. Pihak berwenang juga meminta penduduk setempat untuk waspada dan memberi tahu militer atau layanan darurat jika mereka menemukan rudal atau bagian-bagiannya. (**H)

Sumber: Okezone