Kapolri Sebut Jakarta Masih Belum Beres Jelang Asian Games

  • Selasa, 07 Agustus 2018 - 13:21:23 WIB | Di Baca : 1037 Kali

 

SeRiau - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut Jakarta masih bermasalah dalam menghadapi Asian Games, di antaranya adalah soal pembangunan Light Rail Transit (LRT) dan kemacetan.

"Kemudian yang mungkin problem itu di Jakarta. Karena Jakarta itu kemacetannya," kata Tito di PTIK Jakarta, Selasa (7/8).

Menurutnya hingga kini Jakarta masih bermasalah dengan kemacetan. Namun, Tito meyakini ide meliburkan sekolah bisa mengurangi kemacetan.

"Tapi saya mendapat laporan dari Polda Metro ada beberapa sekolah yang diliburkan, hitungan kita kalau sekolah diliburkan bisa mengurangi 11-15 persen kemacetan lalu lintas," terang dia.

Tito juga sempat membandingkan persiapan LRT di Jakarta dan Palembang. Menurutnya LRT di Palembang sangat siap untuk digunakan menyambut Asian Games pada 18 Agustus mendatang.

"Kalau Palembang tidak masalah apalagi ada LRT. Saya sudah cek sendiri LRT bisa mengangkut sampai 400 orang," ujar dia.

Dengan LRT, Tito bilang lalu lintas jauh lebih tertib. Di Palembang seluruh pembangunan sudah selesai dan tinggal dilaksanakan pengamanannya.

"Sehingga pengamanannya saya lihat akan mudah karena disentralisir semuanya satu kampung, one village. Satu-satunya kampung terlengkap di Palembang, venuenya wisma atletnya, semua di sana," tutup Tito.

Perhelatan Asian Games akan dilaksanakan di dua kota di Indonesia, yakni Jakarta dan Palembang. Hingga kini, Ibu Kota terus bersolek diri untuk menyambut kedatangan para atlet se-Asia.

Pembangunan Venue Voli

Pemprov DKI Jakarta masih membenahi venue cabang olahraga bola voli Asian Games 2018 di Gedung Olahraga (GOR) Bulungan, Jakarta Selatan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengakui saat ini perbaikan di sekitar venue tersebut baru mencapai 60 persen.

"Per hari ini yang tugas tambahan sudah 60 persen selesai. Seminggu ini akan kita kebut lagi semoga saat pembukaan sudah selesai," ucap Sandi di Klender, Jakarta Timur.

Pembenahan dilakukan setelah panitia Asian Games 2018 (INASGOC) secara mendadak menjadikan GOR Bulungan sebagai venue cabang olahraga bola voli.

Pemprov DKI ditugaskan untuk membenahi sarana dan prasarana umum di sekitar venue itu.

"Dekat GOR kita kebut semua, karena baru dapat beritanya, trotoarnya juga kita kebut. Terus pengaturannya dan penataan UKM juga kita kebut," ucap dia.

INASGOC memutuskan perubahan venue cabang olahraga voli itu pada 66 hari menjelang Asian Games 2018. INASGOC menunjuk Tennis Indoor Senayan dan GOR Bulungan sebagai venue cabang olahraga bola voli menggantikan GOR Pertamina Simprug.

Dirangkum dari berbagai sumber, GOR Bulungan masih diragukan memenuhi standar internasional venue Asian Games. Berdasarkan standar Konfederasi Voli Asia (AVC) venue harus memiliki 3.000 kursi. Sementara Bulungan hanya memiliki 900 kursi.

Kemudian luas lapangan di Bulungan hanya 33 x 23 meter, sedangkan standar internasional 35 x 27 meter. Area pemanasan di Bulungan juga hanya 2 x 3 meter, tak sesuai standar 3 X 3 meter. 

 

 

 

Sumber CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar