Puluhan Anak Sekolah Terjaring Razia Satpol PP di Warnet, Jhon Romi : Gelar Razia Rutin dan Tidak Tebang Pilih

  • Jumat, 03 Agustus 2018 - 15:19:44 WIB | Di Baca : 1553 Kali
Jhon Romi Sinaga SE Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru

 


SeRiau- Razia warnet yang digelar Satpol PP Pekanbaru, di tiga ruas jalan kemarin, sangat diapresiasi pihak DPRD.

Sebab, keberadaan warnet selain meresahkan warga sekitar, juga untuk mengantisipasi anak-anak melakukan aksi kejahatan.


Wakil Ketua DPRD Pekanbaru Jhon Romi Sinaga SE, Jumat (3/8/2018) mengharapkan, agar Satpol PP terus menggelar razia serupa di beberapa tempat lainnya.


Terutama warnet yang paling banyak didatangi pelajar di saat jam belajar.

"Kalau seperti ini, pasti kita dukung. Karena keberadaan sebagian warnet tempat pelajar bolus tersebut, banyak dilaporkan ke DPRD.

 Makanya razia seperti ini kita support penuh. Jika ada oknum bermain, laporkan ke kita," tegas Jhon Romi.

Namun kalangan dewan meminta, agar razia tidak tebang pilih. Karena selain tempat kemarin Yakni, Jalan Hangtuah, Jalan Imam Munandar dan Jalan Bukit Barisan, juga masih banyak pelajar yang bolos di beberapa tempat lainnya. Seperti halnya beberapa warga Jalan Delima, Jalan Srikandi, kawasan Sukajadi dan lainnya.


Titik-titik ini lah yang sering dikeluhkan masyarakat. Karena itu, pihaknya mengharapkan, agar Satpol PP memetakan lokasi warnet yang bandel, termasuk juga bandel dalam segi menjalankan aturan.


"Makanya, harus ada sanksi tegas. Warnet yang memberikan fasilitas ke pelajar di saat jam belajar, maka harus ada sanksinya. Begitu juga pelajar yang tertangkap, harus dipanggil orangtuanya, baru dilepas. Buat juga sanksi moralnya," tegasnya.

Sebelumnya, Satpol PP Pekanbaru menggrebek sejumlah warnet yang ada di Pekanbaru, Kamis (2/8/2018). Setidaknya ada tiga ruas jalan yang disisir petugas. Yakni jalan Hang Tuah, Jalan Imam Munandar dan Jalan Bukit Barisan.


Kepala Satpol PP Pekanbaru, Agus Pramono mengatakan, razia ini dilakukan menyusul banyaknya laporan masyarakat yang mengeluhkan aktifitas warnet yang dijadikan sebagai tempat permainan game online bagi pelajar.

"Banyak anak-anak sekolah berkunjung ke warnet di jam sekolah, kalau alasannya mencari bahan untuk sekolah itukan bisa dilakukan di luar jam sekolah, jangan di jam sekolah," katanya.


Saat petugas melakukan razia sejumlah warnet didapati puluhan siswa sekolah dasar dan SMP yang bolos sekolah. Dan bermain game online di warnet saat jam sekolah. Setidaknya ada 78 siswa berseragam SD dan SMP yang berhasil diciduk oleh petugas saat tengah asik bermain game online di Warnet.(***)





Berita Terkait

Tulis Komentar