Penyelidikan Tak Temukan Sebab MH370 Hilang, Keluarga Geram

  • Selasa, 31 Juli 2018 - 13:21:14 WIB | Di Baca : 1115 Kali

 

SeRiau - Keluarga korban Malaysia Airlines MH370 marah setelah laporan penyelidikan selama empat tahun terakhir masih tak bisa menjelaskan penyebab hilangnya pesawat berpenumpang 239 orang itu pada Maret 2014 lalu.

Padahal, anggota keluarga berharap laporan tim investigasi yang diungkap pemerintah Malaysia untuk pertama kalinya pada Senin (30/7) itu bisa memberi informasi baru yang dapat menjelaskan kecelakaan tersebut.

"Sangat mengecewakan," ucap Intan Maizura Othman, istri dari salah satu pramugara MH370 seperti dikutip AFP.

"Saya frustasi. Tidak ada yang baru dalam laporan itu. Mereka yang memberikan pengarahan soal laporan investigasi dari Kementerian Transportasi tidak dapat memberikan jawaban seperti bukan mereka yang membuat laporan itu," ucapnya menambahkan.

Intan mengatakan pertemuan bersama pejabat pemerintah kemarin malah menjadi "kontes berteriak" lantaran keluarga korban frustasi dan kecewa dengan hasil laporan yang dipaparkan.

"Banyak yang bertanya. Sementara itu, tanggapan yang tidak memuaskan [dari pemerintah] membuat banyak orang marah," tutur G Subramaniam, seorang ayah di mana putranya menjadi salah satu penumpang MH370.

Laporan pencarian pesawat diungkap untuk pertama kalinya secara publik kemarin oleh pemerintahan baru Malaysia di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Mahathir Mohamad.

Kesimpulan laporan setebal 400 halaman itu memaparkan bahwa "tim investigasi tidak dapat menentukan penyebab hilangnya MH370" dan mengatakan bahwa para penyelidik terhalang oleh belum ditemukannya kotak hitam dan bangkai pesawat.

Dalam laporan itu, penyelidik mengatakan pesawat dan pilot sama-sama berada dalam kondisi layak terbang dan menepis teori yang menduga bahwa MH370 telah dibajak.

Insiden MH370 menjadi kecelakaan pesawat paling mematikan dalam sejarah penerbangan. Pesawat Boeing 777 itu menghilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret 2014.

Sejak itu, pencarian terhadap pesawat terus dikerahkan sampai akhirnya ditangguhkan di awal 2017 lantaran tidak ada hasil.

Pencarian yang dilakukan selama hampir tiga tahun terkahir hanya menghasilkan tiga penemuan puing pesawat yang diyakini berasal dari MH370. Puing-puing tersebut sebagian besar ditemukan di garis pantai sebelah barat Samudera Hindia.

PM Mahathir juga tak memperpanjang kontrak dengan salah satu firma pemantau dan eksplorasi bawah laut asal Amerika Serikat, Ocean Infinity, untuk melakukan pencarian bawah laut MH370. 

Padahal dalam kontraknya, Malaysia berjanji akan membayar Ocean Infinity sebesar US$70 juta atau setara Rp940 miliar jika perusahaan swasta itu berhasil menemukan puing pesawat atau kotak hitam MH370 yang hilang dalam 90 hari sejak pertengahan Januari lalu.

 

 

 

 

Sumber CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar