PKS Terima Hasil Ijtimak Ulama Usung Duet Prabowo-Salim Segaf

  • Senin, 30 Juli 2018 - 18:23:50 WIB | Di Baca : 1372 Kali

 

SeRiau-  PKS menerima rekomendasi Ijtimak Ulama yang mencapreskan Ketum Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Nama Ketua Majelis Syuro Salim Segaf Aljufri menjadi salah satu kandidat cawapres hasil Ijtimak Ulama.

"Masalah rekomendasi hasil Ijtimak Ulama dan tokoh nasional, tadi Pak Prabowo menyampaikan pada dasarnya menerima dua paket pasangan capres-cawapres yang direkomendasikan oleh Ijtimak Ulama dan tokoh nasional, yaitu paket Prabowo-Salim Segaf dan paket Pak Prabowo dengan Ustaz Abdul Somad," ujar Presiden PKS Sohibul Iman.

Hal tersebut disampaikannya usai menerima Prabowo Subianto dan rombongan Gerindra di Kantor DPP PKS, Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (30/7/2018). Sohibul memastikan partainya menerima rekomendasi Ijtimak Ulama yang diselenggarakan oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) itu.


"PKS sikapnya nerima hasil rekomendasi Ijtimak, rekomnya adalah berupa paket. Sekarang sikap PKS adalah mengajak Gerindra untuk membicarakan dan PKS menerima apa yang jadi kesepakatan," ujarnya.

Prabowo belum memutuskan siapa cawapres yang akan diusungnya. PKS juga belum bisa menjawab bagaimana kelanjutan PKS-Gerindra apabila Prabowo tidak memilih Salim Segaf sebagai wakilnya.

"Karena kami terima Ijtimak, kalau bukan paket Salim yang diterima nanti majelis syuro yang memutuskan. Pilihan dari para ulama dan tokoh nasional," jelas Sohibul.

Rencananya, PKS bersama Gerindra akan mensosialisasikan rekomendasi Ijtimak Ulama tersebut ke partai-partai sekutu. Partai yang diundang saat Ijtimak Ulama adalah Gerindra, PKS, PAN, Berkarya, dan PBB.

"Terkait dengan hasil tersebut dan penerimaan tersebut selanjutnya akan dilakukan komunikasi dengan partai-partai yang terlibat di dalam Ijtimak Ulama," kata Sohibul.


"Tentu kita juga mempertimbangkan beragam hasil survei dan sebagainya. Tapi jelas secara formal yang memberikan rekomendasi lewat sebuah mekanisme yang sehat dan terbuka adalah Ijtimak Ulama ini. Saya kira ini masukan yang sangat formal dan terbuka," tambahnya.

Sementara itu Prabowo mengigatkan, mekanisme parpol lah yang berlaku dalam pembentukan koalisi. Namun dia tetap mempertimbangkan rekomendasi dari Ijtimak Ulama.

"Hargai beda pendapat dan masukan. Tapi tetap keputusan akhir itu mekanisme nya di partai. Keputusan tetap melalui partai politik. Masih ada protes, kita bicarakan. Ada dua pasangan yang satu saya belum ketemu," ucap Prabowo di lokasi yang sama. (Sumber : Detiknews.com)





Berita Terkait

Tulis Komentar