Densus Tangkap 13 Terduga Teroris di Pekanbaru dan Banten

  • Ahad, 29 Juli 2018 - 19:16:06 WIB | Di Baca : 1194 Kali


SeRiau – Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap 13 orang terduga teroris di Pekanbaru dan Banten. Penangkapan dilakukan serentak pada Jumat 27 Juli 2018.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Mohammad Iqbal mengatakan, dari operasi di Pekanbaru, tim Densus 88 mengamankan lima terduga teroris.
"Kelimanya yakni AHD, NSR, RSL, RH, dan MPA," kata Iqbal dalam keterangan tertulisnya, Minggu 29 Juli 2018.

Untuk terduga teroris berinisial AHD dilakukan penangkapan di parkiran PT PLN Rayon Simpang Tiga, Kelurahan Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru, Riau sekitar pukul 07.15 WIB.

Kemudian terduga teroris NSR ditangkap di Jalan Hang Tuah, Kelurahan Sail, Kecamatan 50, Kota Pekanbaru, Riau pukul 07.50 WIB.

"Kedua diduga merupakan jaringan teroris JAD Riau," kata Iqbal.

Sementara untuk terduga teroris RSL, RH dan MPA ditangkap di lokasi berbeda. Ketiganya diduga merupakan kelompok jaringan teroris yang sudah tertangkap di Sumatera Selatan.

Kemudian, operasi yang dilakukan di Banten, tim Densus 88 mengamankan delapan orang terduga teroris. Kedelapan terduga teroris tersebut yakni AS, NVR, AD, ARM, IDO, STO, SDR, dan JRM. Kedelapannya ditangkap di lokasi yang berbeda.

Untuk terduga teroris AS dan IDO, diduga terlinat dalam kelompok JAD Banten yang berperan sebagai perekrut dan pendoktrin dalam pelatihan di Pulosari Kab. Pandeglang pada hari Minggu tanggal 22 Januari 2017.

Sementara untuk terduga NVR diduga terlibat sebagai pembuat jadwal pelatihan militer di Gunung Pulosari Kab. Pandeglang pada hari Minggu tanggal 22 Januari 2017.

Untuk terduga teroris AD, diduga pernah mendeklarasikan masuk ke dalam kelompok ISIS dan menjadi instruktur latihan militer.

Tiga terduga teroris STO, SDR dan JRM diduga pernah melakukan latihan militer di Gunung Pulosari Kabupaten Pandeglang pada hari Minggu tanggal 22 Januari 2017.

Terakhir terduga teroris ARM diduga mengikuti rapat di Pondok Pesantren Batu, Malang, Jawa Timur untuk membahas rencana pengeboman Natal dan Tahun Baru 2016.

 

 

 

 


Sumber VIVA.co





Berita Terkait

Tulis Komentar