Mentan Soal Harga Telur Tinggi: Bukan karena Produksi, Kita Sudah Ekspor

  • Senin, 23 Juli 2018 - 18:49:18 WIB | Di Baca : 1348 Kali

SeRiau - Menteri Pertanian, Amran Sulaiman membantah tingginya harga telur dan daging ayam terjadi karena kurangnya produksi. Menurutnya kenaikan harga terjadi karena rantai pasok yang terlalu panjang di Indonesia.

"Bagaimana produksi kurang kalau kita sudah ekspor. Ini soal rantai pasoknya. Kita kan sudah sepakat kemarin harga telur Rp 18 ribu (per Kg) kan. Di ujung itu Rp 30 ribu (per Kg). Artinya, ada kenaikan 60 persen, harusnya 20 persen saja," papar dia diJakarta, Senin (23/7).

"Tinggal sekarang cara mengendalikannya. Kalau harga naik sedikit maka ekspornya kami turunkan jumlahnya. Atau stok yang ada kami keluarin," jelasnya.

Sebagai solusi permanen, Mentan Amran menyarankan agar rantai pasok telur, ayam, dan seluruh komoditas pangan dapat lebih dikendalikan, yakni dengan membentuk Satuan Petugas (Satgas) pangan.

"Memang rantai pasoknya harus kita perbaiki. Semua pangan, bukan ini saja. Kami minta, jangan ada yang mainkan pangan ini. Makanya kita bentuk satgas pangan. Karena kita tahu, permainan di pangan luar biasa," tutur dia. (**H)


Sumber: Merdeka.com





Berita Terkait

Tulis Komentar