Pengamat : Partai Baru Jangankan Menang, Ikut Pemilu Saja Berat

  • Kamis, 19 Juli 2018 - 15:23:37 WIB | Di Baca : 1481 Kali

SeRiau - Sejumlah partai politik (parpol) baru peserta pemilu absen dalam bursa Caleg DPRD kabupaten/kota di Jawa Barat. Misalnya PKPI absen di 11 daerah, Partai Garuda tiga daerah dan Partai Berkarya di dua daerah.

Pengamat politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Karim Suryadi melihat absennya partai baru di Pileg memperlihatkan ketidaksiapan dalam menghadapi pesta demokrasi tahun 2019. Terutama menyangkut kesiapan infrastruktur kepartaian. 

Karim mengatakan kantor kepengurusan hingga masalah logistik dinilai belum kuat.

"Jadi ada dua kategori partai ada yang hanya ingin ikut saja dan ada yang ingin memenangkan Pemilu. Melihat partai (baru) jangankan memenangkan pemilu, ikut pemilu saja berat," kata Karim saat dihubungi, Kamis (19/7/2018). 

Selain itu, dia juga menilai, partai politik baru ini kurang gesit setelah ditetapkan sebagai peserta Pemilu 2019. Contohnya saja dalam hal publikasi dan gerakan politik yang bisa mengangkat popularitas partai.

"Ketika setelah ditetapkan sebagai peserta pemilu tidak ada gerakan apa-apa. Saya yakin ya, gejala ini karena terbatasnya (anggaran) untuk sosialisasi partai, terbatasnya infrastruktur (kepartaian)," ungkap dia

Ia mengaku belum melihat sikap politik yang jelas dari partai-partai tersebut. Harusnya sebagai partai baru mampu memberi warna dalam kancah perpolitikan tanah air. Contohnya mengenai isu strategis yang coba disuarakan dan diperjuangkan. 

"Sikap politik tidak jelas, parpol seperti hanya jadi tunggangan politik saja," jelas dia

Dia menyarankan agar partai baru bisa segera bebenah agar mampu bersaing dalam pertarungan politik ke depan. Mulai dari pembenahan infrastruktur kepartaian, kelengkapan kepengurusan di semua level. 

"Jangan memilih orang salah, tujuan mendirikan partai untuk apa. Sebenarnya wacana atau gerakan mereka ini apa, isu strategis apa (yang akan disuarakan)," tutur dia 

Selain itu, menurutnya kaderisasi harus dilakukan dengan benar agar menghasilkan calon pemimpin yang berkualitas.

"Partai baru (pola pikirnya) jangan seperti partai lama. Partai lama kan sudah punya kader. Intinya benahi infrastrukturnya," ujar Karim. (**H)


Sumber: detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar