Redam Kritik Pertemuan dengan Putin, Trump Akui Salah Ucap

  • Rabu, 18 Juli 2018 - 06:57:59 WIB | Di Baca : 1180 Kali

SeRiau - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mencoba meredam kritik atas kegagalannya meminta Presiden Rusia Vladimir Putin bertanggung jawab atas intervensi dalam pemilu AS di 2016. Ia mengaku telah salah ucap dalam konferensi pers bersama di Helsinki pada Senin (16/7) lalu.

Trump dianggap melunak di hadapan Putin dengan tidak mendesak pemimpin Rusia itu menjelaskan lebih lanjut tindakan Moskow yang diduga ikut campur dalam pemilu AS. 

Alih-alih, Trump justru sangsi dengan kinerja badan intelijen AS sendiri dengan mengatakan "tidak memiliki alasan mengapa Rusia melakukan itu." 

Hal itu membuatnya dihujani kritik keras dari berbagai pihak, termasuk para politisi dari partainya sendiri.

"Saya menyebut kata 'melakukan' alih-alih 'tidak melakukan,'" ujar Trump memberikan klarifikasi kepada para reporter di Gedung Putih pada Selasa (17/7), melansir Reuters.

"Kalimat itu seharusnya, 'Saya tidak melihat alasan mengapa itu bukan Rusia,'" katanya.

Trump, yang diharapkan secara terbuka menegur Putin di Helsinki, malah memuji pemimpin Rusia itu selama konferensi pers. Menurutnya, Putin telah dengan kuat membantah kesimpulan badan intelijen AS yang menuding Rusia ikut campur dalam pemilu 2016.

Taipan properti itu juga mengatakan bahwa dia memiliki keyakinan penuh pada badan intelijen AS dan menerima kesimpulan mereka. 

Namun, ia juga berkeras bahwa tindakan Rusia tidak berpengaruh apa pun terhadap hasil pemilu, tak seperti yang diklaim sejumlah sumber intelijen bahwa intervensi itu dilakukan untuk membantu Trump menang.

Menyusul pernyataan itu, para politikus baik dari Partai Republik maupun Demokrat ramai-ramai menuduh Trump berpihak pada musuh ketimbang negaranya sendiri.

Sebelumnya, Senator Partai Republik John McCain menganggap Trump sengaja memberikan panggung bagi Putin untuk memuntahkan propaganda dan kebohongan kepada dunia demi melegitimasi pencaplokan Crimea dari Ukraina dan kebijakan Rusia di Suriah.

Senator asal Arizona itu kemudian menyoroti sikap Trump yang baik terhadap Putin, sementara terus mengkritik sekutu-sekutu AS, seperti anggota NATO dan Inggris.

"Tidak ada presiden sebelumnya yang pernah merendahkan dirinya secara lebih hina di hadapan seorang tiran. Presiden Trump tak hanya gagal mengungkap kebenaran tentang seorang musuh, namun juga gagal berbicara mewakili Amerika di hadapan dunia," kata McCain.

Wakil rakyat lainnya, yang juga berasal dari Partai Republik dan biasanya mendukung Trump, pun mengikuti aksi McCain mengecam sang kepala negara, termasuk termasuk Ketua Dewan Perwakilan AS Paul Ryan dan senator Liz Cheney dan Trey Gowdy.

"Tak ada keraguan bahwa Rusia ikut campur dalam pemilihan kita dan terus berupaya untuk merusak demokrasi di sini dan di seluruh dunia," ujar Ryan, dalam sebuah pernyataan, melansir CNN.

"Itu bukan hanya temuan komunitas intelijen AS, tetapi juga komite permanen dewan perwakilan urusan intelijen (HPSCI)," ucapnya.

Ryan melanjutkan, "Presiden harus menghargai bahwa Rusia bukan sekutu kita. Tidak ada kesetaraan moral antara AS dan Rusia, yang tetap memusuhi nilai-nilai dan cita-cita paling mendasar kita. AS harus fokus meminta pertanggungjawaban Rusia dan mengakhiri serangan keji terhadap demokrasi." (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar