Polisi dan Kelompok Bersenjata Kembali Baku Tembak di Papua

  • Kamis, 12 Juli 2018 - 17:02:47 WIB | Di Baca : 1210 Kali


 

SeRiau - Baku tembak antara aparat kepolisian dengan kelompok bersenjata kembali terjadi di Nduga, Papua pada Rabu (11/7).

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal baku tembak terjadi selama satu jam sejak pukul 16.00 WIT setelah helikopter milik Polri yang mengangkut bahan makanan ditembak oleh KKB lebih dahulu. 

"Helikopter mengirimkan bahan makanan di beberapa titik keberadaan personil Brimob pukul 16.00 WIB dan terjadi penembakan kembali terhadap helikopter, sehingga terjadi kontak tembak antara personil Brimob dengan KKB (kelompok kriminal bersenjata)," kata Kamal dalam keterangan tertulisnya, Kamis (12/7).

Dia menyatakan bahwa tembakan bukan dimulai oleh petugas kepolisian yang berada di helikopter, apalagi pengeboman. 

Menurutnya, helikopter hanya mengangkut pasokan makanan untuk personel Brimob yang tengah bertugas menjaga keamanan di Nduga serta mengevakuasi personel Brimob yang menjadi korban penembakan beberapa waktu silam.

"Dipastikan pada peristiwa kemarin tidak ada penembakan dari helikopter kepada KKB, apalagi pengeboman," ucapnya.

Situasi di Nduga beberapa pekan terakhir mencekam. Diawali pada Kamis (12/6) di mana serangkaian penembakan terjadi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Papua. Aparat kepolisian pun melakukan pengejaran terhadap KKB yang ada di Nduga terkait kasus penembakan pesawat serta pembunuhan tiga warga sipil dan pembacokan orang anak.

Kemudian, pada Jumat (22/6), penembakan kembali terjadi terhadap pesawat Dimonim Air asal Timika dengan pilot Kapten Kasta Gunawa bersama co-pilot Irena Nur Fadila yang membawa 17 personel perbantuan dari Brimob untuk pengamanan Pigub Papua. 

Akibat kejadian tersebut pergelangan kaki kanan Irena terkena serpihan peluru dan bagian depan pesawat terkena tembakan. 

Selanjutnya penembakan terjadi lagi pada Senin (25/6), KKB menembak pesawat Twin Otter Trigana Air PK-YRU rute Wamena-Keneyam, yang membawa 15 orang anggota perbantuan Brimob di Bandara Keneyam. Selain itu, penembakan juga terjadi yang mengakibatkan tiga warga sipil meninggal dunia dan satu orang anak mengalami luka berat.

Penembakan kembali terjadi pada Jumat (6/7) saat personel Brimob melaksanakan pengamanan di Bandara Keneyam. Akibat kejadian tersebut anggota Resimen 1 Pelopor Brimob, Bharada Rafindo Refli Sagala mengalami luka tembak.

 

 


Sumber CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar