Prabowo Sebut Situasi Perekonomian Mengkhawatirkan

  • Jumat, 06 Juli 2018 - 06:27:19 WIB | Di Baca : 1235 Kali

SeRiau - Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto meminta semua pihak tidak menganggap remeh situasi perekonomian Indonesia saat ini.

Hal itu disampaikan usai melakukan pertemuan tertutup dengan Waketum Demokrat Syarif Hasan di kediamannya di Jakarta, Kamis (5/7) malam.

Menurutnya, kondisi perekonomian saat ini sangat mengkhawatirkan.

"Keadaan ekonomi sekarang saya kira semakin hari memperlihatkan suasana yang mengkhawatirkan. Kita harus sangat hati-hati menghadapi ini, jangan menganggap remeh," ujar Prabowo.

Prabowo membeberkan harga sejumlah kebutuhan saat ini semakin memberatkan masyarakat. Hal itu, kata dia, diperparah dengan melemahnya nilai tukar rupiah. 

Dalam lima tahun ke belakang, Prabowo menghitung pelemahan rupiah mencapai 60 persen. 

"Kami hitung tadi dalam 5 tahun rupiah kita melemah hampir 60 persen dari Rp9.000 ke Rp14 ribu. Jadi kita melemahnya dari tahun 2013, Rp5.000 ya, hampir 60 persen," ujarnya.

Segala permasalahan perekonomian itu, kata dia, salah satunya akibat kebijakan impor yang dilakukan pemerintah. Bahkan, ia menyebut keuangan untuk fasilitas kesehatan, termasuk BPJS Kesehatan tinggal sebulan lagi karena obat-obat berasal dari luar negeri.

"Ini baru laporan yang kami terima. Harus kita konfirmasi apa benar atau tidak," ujar Prabowo. 

Atas masalah itu, Prabowo mengajak semua pihak, termasuk Demokrat, untuk bergabung dengan Gerindra dalam menyelesaikan masalah perekonomian itu.

Meski demikian, Prabowo enggan menyebut kerja sama antara Gerindra dan Demokrat dilakukan dalam bentuk koalisi di Pilpres 2019. Ia hanya menyebut kedua partai masih melakukan komunikasi dan menyamakan pandangan untuk bangsa ke depan.

"Jadi keinginan kita adalah membuka komunikasi, menjalin hubungan baik sama semua pihak. Karena sebagaimana kita rasakan sekarang keadaan negara kita semakin memprihatinkan," ujarnya.

Lebih lanjut, Prabowo tidak mengelak saat ini Gerindra terus melakukan komunikasi politik dengan sejumlah parpol. Hal itu dilakukan mengingat pendaftaran capres-cawapres di Pilpres 2019 dibuka pada 4 Agustus 2019.

Bahkan setelah bertemu Syarif, Prabowo mengaku berniat menemui Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono untuk melakukan penjajakan Pilpres. Namun ia belum dapat mamastikan waktu pertemuan itu.

"Pada waktunya mudah-mudahan tidak waktu lama memang ada rencana untuk kami ketemu. Dan saya juga rencana ketemu dengan tokoh-tokoh lain dari partai lain," ujar Prabowo. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar