Rusak Integritas, Penangkapan Najib Disebut 'Akhir' dari UMNO

  • Kamis, 05 Juli 2018 - 13:45:01 WIB | Di Baca : 1120 Kali

 

SeRiau - Penangkapan mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak terkait skandal mega korupsi lembaga investasi 1 Malaysia Development Berhad (1MDB) disebut turut merusak integritas Partai United Malaysia National Organisation (UMNO).

Sebab, belakangan Komisi Anti-Korupsi Malaysia (Suruhanjaya Pencegahan Rasuah Malaysia/SPRM)turut menjadikan Partai UMNO sebagai subjek investigasi 1MDB. 

SPRM bahkan telah membekukan sedikitnya 900 rekening bank dan salah satunya milik Partai UMNO. Partai yang sempat dipimpin Najib selama 2008-2018 itu juga disebut ikut menerima aliran dana gelap 1MDB.

Tak hanya itu, Ahmad Zahid Hamidi, wakil Najib saat berkuasa sebagai PM dan kini menggantikannya sebagai Presiden UMNO, ikut diperiksa SPRM terkait 1MDB.

"Saya kira penangkapan dan dakwaan Najib ini adalah persoalan serius bagi UMNO dan bisa menjadi akhir dari partai itu jika tak serius pulihkan kembali citra dan organisasi mereka setelah kalah di pemilu kemarin," kata mantan peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Alfitra Salam, kepadaCNNIndonesia.com pada Rabu (4/7).

Alfitra mengatakan UMNO harus segera mereformasi organisasi partainya jika ingin bisa tetap bertahan dalam perpolitikan Negeri Jiran. Sejak awal berdiri pada 1946, UMNO telah menjadi salah satu partai terbesar di Malaysia.

Partai yang juga dikenal sebagai Pertubuhan Kebangsaan Melayu Bersatu (PEKEMBAR) itu juga pernah berkuasa di pemerintahan sejak Malaysia merdeka. Namun, rekor itu runtuh ketika UMNO bersama koalisi Barisan Nasional yang dipimpin Najib kalah oleh koalisi oposisi Mahathir Mohamad, Pakatan Harapan, pada pemilu 9 Mei lalu.

Selain itu, menurut Alfitra, penangkapan Najib pun bukan menjadi akhir dari penyelidikan dan penindakan skandal kopurpsi 1MDB. Pengamat politik Malaysia itu memprediksi akan ada beberapa pejabat lain yang terseret kasus korupsi terbesar dalam sejarah Malaysia ini, termasuk para petinggi UMNO sendiri.

"Saya kira Najib tidak bermain sendiri karena banyak pihak lain yang terkait dan ini akan menjadi kasus berkepanjangan. Banyak pejabat UMNO yang berpotensi ikut terseret untuk diperiksa jika memang terbukti ada aliran dana 1MDB ke partai tersebut," paparnya.

Najib ditangkap SPRM di kediamannya pada Selasa (3/7) sore setelah sebelumnya dua kali diperiksa lembaga anti-rasuah itu. Dia juga telah dijerat empat dakwaan korupsi dengan ancaman maksimal 20 tahun penjara serta denda lima kali lipat dari jumlah uang yang dikorupsi.

Kasus 1MDB telah merongrong Najib sejak pertama kali mencuat sekitar 2015 lalu saat ia masih menjadi PM. The Wall Street Journal edisi Agustus 2015 memuat artikel berisi dugaan aliran dana sebesar US$700 juta ke rekening pribadi Najib dari 1MDB.

Kasus ini bahkan telah menjadi subjek penyelidikan beberapa negara seperti AS, Singapura, hingga Swiss. Namun, selama Najib berkuasa sebagai PM 2008-2018 penyelidikan menyeluruh 1MDB tidak pernah benar-benar dilakukan pemerintah Malaysia.

Sejak kekalahan Najib dalam pemilu kemarin, pemerintahan baru Malaysia yang dipimpin Mahathir Mohamad kembali membuka dan mempercepat penyelidikan kasus 1MDB.

 

 

 

 

 

 

Sumber CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar