Halalbihalal Muhammadiyah, Fahri Hamzah Kritik Tugas Presiden

  • Rabu, 04 Juli 2018 - 13:23:24 WIB | Di Baca : 1160 Kali

SeRiau - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah hadir dalam acara halalbihalal Muhammadiyah. Dalam sambutan singkatnya, dia menceritakan peran Muhammadiyah dan mengkritik tugas Presiden Indonesia yang menurutnya belum sesuai.

"Singkat ceita saya ingin katakan kalau tadi ada yang muju-muji sebenarnya begini problemnya, problem kita dengan pemerintah sekarang karena skala dari negara yang dia nggak paham. Harusnya yang mampu dilakukan presiden itu skalanya harus agak ditingkatkan menjadi mengurus negara bukan menjadi pintu proyek, bukan jadi penggunting pita, atau pintu pengadaan," kata Fahri dalam sambutanya di Kantor PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Rabu (4/7/2018).

Dikatakannya, para petinggi negara harus datang ke PP Muhammadiyah untuk mendapatkan pencerahan dan dikatakannya tugas Muhammadiyah memberikan masukan-masukan itu. Selain itu, dalam sambutannya, Fahri juga membahas mengenai sejarah kemerdekaan bangsa serta campur tangan orang-orang dari Muhammadiyah.

Diawali cerita soal dirinya yang diharuskan orang tuanya untuk bersekolah sejak SD hingga SMA di Muhammadiyah. Karena di tempat kelahiran Fahri tidak ada universitas Muhammadiyah barulah dia melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri.

"Kalau kita bicara forum Muhammadiyah ini levelnya percakapan para komisaris karena salah satu pendiri bangsa kita adalah Muhammadiyah, bahkan menjelang proklamasi Bung Karno pindah ke Bengkulu atau diisolasi ke Bengkulu, diterima dengan Ketua Konsul Muhammadiyah Sumatera dan bertemu Ibu Fatma yang ditugaskan sebagai guru privat oleh Bu Fatma," imbuhnya.

Dia mengatakan saat itu Bung Karno menikah dengan Fatmawati dan Fatmawati-lah yang menjahit bendera merah putih yang dikibarkan pada 17 Agustus 1945. Ia mengatakan Bung Karno maupun Fatmawati salah satu tokoh bangsa adalah seorang dari kalangan Muhammadiyah.

"Artinya Ibu Fatma anak dari konsul Muhammadiyah Bengkulu artinya santri Muhammadiyah. Bung Karno ngajar agama di Bengkulu. Malam proklamasi Ibu Fatma menjahit bendera merah putih kita yang akan dikibarkan 17 Agustus artinya yang menjahit santri Muhammadiyah, proklamasinya dibaca guru Muhammadiyah makanya saya katakan forum ini forum komisaris, forum pendiri bangsa," kata Fahri.

Lanjutnya, Ia mengatakan tugas Muhammadiyah ke depan adalah mengingatkan para petinggi negeri ini. Dikatakannya Muhamamdiyah mempunyai sejarah untuk mengingatkan para petinggi negeri.

"Makanya di komisaris kalau banyak yang jewer dirut memang itu tugasnya. Tadi di sini Pak Zul mohon maaf tadi Ketum MPR sudah ngomong tapi ini komisaris negara tapi pendirinya ada di sini semua. Jadi kalau jeweran Pak Zul lebih kuat dari yang lain ya itu tugasnya komisaris. Setiap direksinya ada masalah kita jewer keras-keras dan Muhammadiyah punya tugas sejarah untuk jewer terus menerus," kata Fahri. (**H)


Sumber: detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar