PDI-P: Buat Apa Klaim Menang Pilkada jika Tak Jalankan Ideologi Partai

  • Ahad, 01 Juli 2018 - 07:41:35 WIB | Di Baca : 1219 Kali

SeRiau - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, pemilihan kepala daerah merupakan momentum untuk melakukan kaderisasi kepemimpinan.

Pernyataan ini diucapkan Hasto menanggapi hasil Pilkada Serentak 2018, yang digelar setahun sebelum Pilpres 2019.

"Kami lihat dalam pilkada kemarin berapa banyaknya kader yang berhasil. Karena dengan ada kader yang berhasil artinya akan linier dengan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden mendatang," kata Hasto di Magelang, Sabtu (30/6/2018).

Menurut Hasto, PDI-P tdak mempermasalahkan berapa kemenangan yang dicapai dalam Pilkada Serentak 2018. Hal penting, menurut Hasto, adalah PDI-P berhasil menempatkan kepala daerah yang sesuai dengan ideologi partai.

"Buat apa kita klaim kemenangan banyak tetapi tidak menjalankan garis ideologi partai," kata dia.

Ia mencontohkan garis ideologi partai tersebut, antara lain pelayanan yang tanpa diskriminasi, politik anggaran di mana kebijakan publik harus lebih besar dari pada kebijakan untuk aparatur, perbaikan rumah tidak layak huni, dan laut sebagai halaman depan NKRI.

"Hal itu sebagai contoh kebijakan-kebijakan partai yang harus dijalankan setiap kader partai. Terutama kami ingin mengusung pola pembangunan semesta berencana," kata Hasto.

Ia menyebutkan, dalam Pilkada Serentak 2018, sejumlah kader PDI-P berhasil menang di wilayah seperti Bali, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Jateng.

"Kalau terkait dengan pileg, pilkada itu satu napas, karena itulah pileg akan sejalan dan linier dengan pilkada apabila dipimpin oleh kader PDI Perjuangan," ucap Hasto.

"Kami meyakini di Bali, Jateng akan mampu memanangkan Pak Jokowi, kemudian di Maluku kami pastikan memenangkan Pak Jokowi karena daerah itu dipimpin oleh kader PDI-P," kata dia. (**H)


Sumber: KOMPAS.com





Berita Terkait

Tulis Komentar