Dukungan RK dan Khofifah untuk Jokowi Dinilai Tak Berpengaruh

  • Jumat, 29 Juni 2018 - 22:03:41 WIB | Di Baca : 1165 Kali

 

SeRiau - Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menyatakan Gerindra tidak khawatir soal rencana Cagub Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) dan Cagub Jawa Timur Khofifah Indar Parawansamendukung Joko Widodo di Pilpres 2019.

Menurutnya, dukungan RK dan Khofifah tidak mewakili suara keseluruhan masyarakat di Jabar dan Jatim.

"Itu hak individu (RK-Khofifah dukung Jokowi). Tetapi kan belum tentu merepresentasikan masyarakatnya," ujar Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (29/6).

Fadli menilai hasil perolehan suara RK dan Khofifah di Pilkada 2018 tidak menjadi patokan Jokowi mendominasi perolehan suara di Pulau Jawa. Sebab, kedua calon itu hanya menang tipis dari pesaingnya.

Bahkan, ia menyinggung kemenangan Gandjar Pranowo-Taj Yasin di Pilgub Jawa Tengah belum menjamin kemenangan Jokowi di Jateng. Sebab ia juga menyebut, pasangan Cagub Jateng Sudirman Said-Ida Fauziyah memperoleh hasil signifikan.

"Jadi tidak bisa diperbandingkan seolah-olah Gubernur itu mewakili suara Jabar, suara Jateng ya kan," ujarnya.

Berdasarkan pengitungan KPU, sejauh ini pasangan Cagub Jatim Khofifah-Emil Dardak sudah memperoleh 53,73 persen. Ia unggul dari Cagub Jatim Saifullah Yusuf-Puti Guntur yang mendapat suara sebanyak 46,27 persen. Penghitungan suara KPU atas Pilkada Jatim sudah mencapai 95,38 persen.

Sementara di Pilkada Jabar, pasanhan RK-Uu Ruzhanul Ulum menduduki posisi teratas dengan perolehan suara sebesar 33,19 persen. Kemudian disusul pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu sebesar 28,36 persen, pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi sebesar 25,89 persen, dan Hasanuddin-Anton Charliyan sebesar 12,57 persen.

Penghitungan suara Pilkada Jabar oleh KPU sejauh ini sudah mencapai 92,30 persen.

Untuk Pilgub Jateng, pasangan Ganjar-Taj memperoleh 58,80 persen dan Sudirman-Ida mendapat 41,20 persen. Persentase itu berdasarkan 98,50 persen suara yang sudah dihitung KPU hingga siang ini.

Kritik Sikap Dukungan

Fadli menilai pernyataan RK-Khofifah tidak tepat. Menurutnya, setiap cagub seharunya fokus unuk menyatukan masyarakat di daerahnya masing-masing usai terpecah di Pilkada.

"Sebagai politisi sih menurut saya tidak tepat. Harusnya pada saat baru-baru begini mereka menggalang dukungan dari seluruh masyarakat yang baru saja terbelah pendapatnya tentang pimpinan atau pemilihan pimpinan," ujarnya.

Lebih dari itu, ia menyebut Pilkada memiliki perbedaan dengan Pilpres.

"Harusnya konsentrasinya adalah menyatukan dulu masyarakat yang ada di situ untuk pembangunan di daerahnya," ujarnya. 

 

 

 

sumber CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar