SeRiau - Ponsel sekarang telah menjadi salah satu penyebab banyak orang mengalami kesulitan tidur. Bahkan, demi mendapatkan kualitas tidur yang baik, kita disarankan untuk menjauhi layar ponsel maupun komputer.

Dijelaskan dalam sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Sleep, sumber masalah dari hal ini adalah sian atau cyan, warna biru kehijauan yang dipancarkan oleh layar ponsel serta komputer.

Para peneliti dari University of Manchester menemukan bahwa cahaya berwarna cyan pada tingkat tinggi yang dipancarkan dari layar dapat menurunkan kemampuan tubuh memproduksi melatonin, hormon yang membantu kita tidur. Warna cyan sendiri adalah suatu warnya yang mirip dengan warna planet Uranus.

Dalam studi mereka, para peneliti menemukan bahwa orang yang dipancarkan cahaya cyan dalam tingkat tinggi lebih bersikap waspada dibandingkan dengan mereka yang diberikan cahaya cyan dalam tingkat yang rendah.

Selain itu ditemukan juga bahwa semakin banyak cahaya cyan yang dipaparkan, maka semakain sedikit melatonin yang ditemukan di ludah mereka.

"Temuan ini sangat luar biasa, karena hal ini memberitahukan bahwa dengan meregulasi paparan cahaya cyan dapat mempengaruhi rasa mengantuk kita," ujar Rob Lucas, profesor di University of Manchester, seperti dilansir IFL Science.

"Studi kami juga menunjukkan bahwa kita dapat menggunakan pengetahuan ini untuk meningkatkan desain visual dari layar," tambahnya.

Setelah mendapatkan temuan ini, para peneliti memperkenalkan teknologi baru buatan mereka bernama melanopic display. Dengan teknologi ini, mereka menjamin, pengguna ponsel bisa mengatur tingkat cahaya berwarna cyan yang dipancarkan layar ponsel mereka.

Para peneliti mengklaim melanopic display juga bisa membuat kualitas gambar lebih bagus. "Kita membuat melanopic display dengan mengadaptasi sebuah proyektor data, kami berharap desain ini dapat digunakan pada layar jenis lainnya juga," kata Lucas.

"Layar dengan melanopic display dapat membantu seorang remaja yang terobsesi dengan ponselnya untuk tidur atau bahkan membuat seseorang melawan kantuknya saat bekerja di depan komputer di malam hari," imbuhnya.

sumber kumparan