Mendagri Sebut Hanya Ada Dua Poros, Bekerja dan Bicara

  • Senin, 18 Juni 2018 - 13:38:21 WIB | Di Baca : 1137 Kali

 

SeRiau - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta kepada masyarakat dan elit untuk tidak mengkotak- kotakkan diri ke dalam poros tertentu, terutama dalam memilih pemimpin pada Pemilihan Presiden(Pilpres) 2019 mendatang. Menurutnya pembentukan poros hanya akan memecah belah masyarakat.

Tjahjo meminta kepada para elit untuk belajar memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat tanpa harus mengkotak- kotakkan diri ke dalam poros tertentu.

"Jangan membangun atau ada poros A, poros B, poros C, tidak ada. Yang ada sekarang hanya ada dua; poros bekerja dan bicara," katanya dalam sambutan pelantikan Pejabat Gubernur Jawa Barat Komisaris Jenderal M. Iriawan di Gedung Merdeka, Bandung Senin (18/6).

Wacana memunculkan adanya poros dalam Pemilihan Presiden 2019 pertama kali muncul setelah Sekretaris Jenderal Sekretariat Bersama Indonesia M. Idrus berjumpa dengan Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq di Mekah beberapa waktu lalu.

Idrus mengatakan saat pertemuan Rizieq meminta agar Pilpres 2019 hanya diikuti dua poros saja; Mekah dan Beijing.

Poros Mekah nantinya akan berisi kelompok orang yang selama ini selalu mengklaim konsisten agenda umat. Sementara itu Poros Beijing adalah kelompok orang yang selama ini dianggap dekat dengan kebijakan Presiden RRC Xi Jinping.

Tjahjo mengatakan bahwa poros tersebut berpotensi menimbulkan perpecahan bangsa. Selain itu, pembentukan poros tersebut juga bisa menjadi propaganda fitnah.

"Boleh sampaikan teriak- teriak soal aspirasi, tapi jangan mecah belah. Mari dalam memilih pemimpin adu program, konsep dan gagasan, jangan seperti itu," katanya.

Saat ditanya lebih lanjut yang dimaksud poros kerja dan bicara itu, Tjahjo enggan menanggapi. Dia mengatakan sebagai anak buah Presiden Joko Widodo maka yang dia anggap sebagai poros kerja adalah Pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Sumber CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar