Kritik AHY ke Jokowi Dicap Manipulatif

  • Ahad, 17 Juni 2018 - 13:40:01 WIB | Di Baca : 1176 Kali

 

SeRiau – Beberapa pekan lalu, Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melayangkan kritik tajam kepada Presiden Joko Widodo. 

Di antaranya yang disoroti Politikus Demokrat itu adalah jargon “Revolusi Mental” yang menjadi andalan Jokowi di Pilpres 2014 lalu yang dinilainya tidak berjalan. AHY juga mengkritik soal kondisi ekonomi.

Atas kritikan itu, Politikus Partai Golkar balik "menyerang" putra pertama Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. 

“Sungguh sangat aneh cara Mas AHY ketika jelang akhir Ramadan lalu membuat pidato yang manipulatif mengkritik banyak kebijakan Presiden Jokowi dengan mengatasnamakan rakyat. Pidatonya di ruangan yang sangat mewah sehingga resonansinya tidak sampai ke telinga rakyat miskin di pinggir kota dan pelosok pinggir wilayah Indonesia yang jauh,” ujar Politikus Golkar M. Misbakhun melalui pesan singkat pada Minggu 17 Juni 2018.

Ia menyindir bahwa AHY belum punya nama dalam nomenklatur politik nasional tingkat tinggi. Lanjut Misbakhun, AHY juga belum pantas secara head to head mengkritik Presiden Jokowi secara langsung. 

“Sebagai pemain baru di panggung politik nasional AHY belum punya nomor punggung. Bukan pemain inti, bukan pula pemain cadangan,” kata Misbakhun.

AHY lanjut Misbakhun, sebagai "pemain baru" di gelanggang politik nasional belum berbuat sesuatu yang secara konkret dirasakan manfaatnya untuk rakyat dan negara. Bahkan, kontribusi AHY bagi Partai Demokrat pun menurutnya belum terlihat.
“Yang sudah konkret baru rekam jejaknya ketika menjalankan tugas sebagai prajurit TNI. Selebihnya di panggung politik AHY bukan siapa-siapa, miskin prestasi dan masih harus memberikan pembuktian pada partainya,” lanjut Misbakhun.

Politikus asal Jawa Timur itu lantas mencontohkan tingkat penerimaan publik terhadap AHY. Pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2017 saja, AHY berada di urutan buncit sehingga langsung tersingkir di putaran pertama. 

Sayangnya kata dia, malah AHY ingin melompat ke panggung politik elite nasional dengan menawarkan diri sebagai tokoh. 

“Saran saya, Mas AHY sebaiknya belajar dahulu kepada adik kandungnya, Edhi Baskoro Yudhoyono atau Mas Ibas. Bagaimana pun Mas Ibas sudah terbukti dua kali terpilih sebagai Anggota DPR dan kini menjadi Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR,” kata Misbakhun.
Menurutnya, Ibas sebagai Ketua FPD juga terlihat mampu membangun komunikasi politik yang baik dengan fraksi-fraksi lain di DPR. Bahkan ketika DPR sedang membahas beberapa isu krusial, Ibas juga sering terlibat langsung.

“Sehingga terbangun komunikasi yang bagus dalam isu-isu politik penting di DPR. Mas Ibas sosok muda yang supel dan bisa diterima banyak pihak,” kata Misbakhun.

Pada kesempatan jelang Pemilu 2019 ini, Misbakhun bahkan menantang AHY untuk membuktikan kemampuannya mengangkat suara Partai Demokrat pada Pemilu nanti.

“Saat ini publik tahu sosok AHY sebagai anak Pak SBY yang menjadi Presiden keenam RI. Saat Pak SBY memerintah pula ada skandal besar Bank Century yang terbukti ada pelanggaran hukumnya,” kata dia lagi.


(sumber VIVA.co.id)





Berita Terkait

Tulis Komentar