Iran Ingatkan Kim Jong Un, Jangan Percaya Trump

  • Selasa, 12 Juni 2018 - 04:16:19 WIB | Di Baca : 1196 Kali

SeRiau - Jelang pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Iran memperingatkan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un.

Diwartakan Times of Israel Senin (11/6/2018), Teheran meminta Kim agar tidak percaya dengan pernyataan yang diucapkan Trump.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Ghasemi berkata, dia memandang AS dan Trump dengan rasa pesimis yang besar.

Ghasemi menjelaskan, Korut harus meningkatkan kewaspadaan ketika berada di tengah dialog dengan Negeri "Paman Sam".

"Sebab, AS dan Trump dikenal sebagai pihak yang melanggar komitmen yang mereka buat, maupun keluar dari perjanjian yang diciptakan," kata Ghasemi.

Dia merujuk kepada kesepakatan nuklir Iran bernama Rencana Aksi Komprehensif Gabungan yang dibuat pada Juli 2015 di Wina, Austria.

Perjanjian yang ditandatangani oleh AS, China, Perancis, Rusia, Inggris, Iran, serta Uni Eropa itu memuat larangan Iran dalam memproduksi nuklir hingga level militer.

Dalam kesepakatan tersebut, Iran harus mengurangi pengayaan uranium sebagai ganti pengangkatan berbagai sanksi internasional.

Namun, pada 8 Mei lalu, Trump mengumumkan bahwa AS keluar dari perjanjian yang dibuat pada era mantan Presiden Barack Obama tersebut.

Trump berkata, JCPOA merupakan kesepakatan terburuk dalam sejarah karena berbagai isu sensitif yang menyangkut Iran di Timur Tengah.

Antara lain dugaan kepemilikan berbagai rudal balistik, hingga keterlibatan Iran dalam berbagai konflik Timur Tengah seperti di Yaman maupun Suriah.

"Kami percaya, Pemerintah Korut harus meningkatkan kewaspadaan ketika mereka berunding dengan AS," kata Ghasemi dilansir Jerusalem Post.

Dia melanjutkan, posisi Iran sudah jelas. Mereka ingin melihat Semenanjung Korea berada dalam kondisi stabil, damai, dan aman.

Trump dan Kim bakal menggelar pertemuan di Hotel Capella, Pulau Sentosa, Singapura, pada pukul 09.00 waktu setempat hari ini (12/6/2018).

Dalam pertemuan tersebut, keduanya bakal membahas mengenai rencana denuklirisasi Korut, hingga pernyataan berakhirnya Perang Korea 1950-1953. (**H)


Sumber: KOMPAS.com





Berita Terkait

Tulis Komentar