Korut Diduga Hancurkan Situs Uji Coba Rudalnya

  • Kamis, 07 Juni 2018 - 20:46:22 WIB | Di Baca : 1138 Kali

SeRiau - Citra satelit tampak menunjukkan bahwa Korea Utaratelah melucuti salah satu situs uji coba peluru kendalinya, menurut analisis yang dipublikasikan kelompok pengamat Korut, 38 North, Kamis (7/6).

Foto yang diambil pada 19 Mei menunjukkan banyak struktur--termasuk bantalan tumbuk dan struktur pendukung yang bisa menahan sebuah rudal di Iha-ri, di barat laut Korut, telah diratakan dengan tanah.

Situs itu diyakini sempat digunakan untuk mengembangkan rudal Pukguksong-2, salah satu rudal balistik jarak menengah berbahan bakar padat Korea Utara. Rudal jenis itu lebih mudah dipindahkan karena bahan bakar cair mudah menguap.

Joseph S Bermudez Jr, penulis laporan itu, mengatakan kepada CNN masih terlalu dini untuk menyimpulkan apakah pelucutan situs itu termasuk bentuk komitmen pada pengurangan program uji cobanya. Sejumlah pakar mengatakan Korea Utara menyadari aktivitasnya kerap dipantau lewat citra satelit.

"Jika saya melihat aktivitas serupa atau ketiadaan aktivitas di lokasi lain, maka saya bisa katakan itu merupakan perkembangan signifikan. Jika tidak, saya bilang itu tidak signifikan," kata Bermudez.

"Mereka sadar kami mengawasi," ujarnya. "Mereka sengaja melakukan apa yang kami sebut CCD--camouflage (kamuflase), conceal (tutupi) dan deception (kelabui). Kita harus melihatnya dalam konteks tersebut."

Program rudal Korea Utara mengalami perkembangan pada 2017, ketika Pyongyang menyatakan berhasil menguji coba tiga rudal balistik antarbenua (ICBM). Para pakar menyebut Hwasong-15, yang diluncurkan pada November akhir, kemungkinan besar bisa mencapai Amerika Serikat.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump bakal membahas program senjata Pyongyang ketika bertemu Selasa ini di Singapura. Pertemuan itu bakal jadi pertama kalinya pemimpin menjabat dari kedua negara bertatap muka.

Pelucutan Iha-ri dilakukan setelah Kim sepakat menghentikan uji coba rudal sembari berdialog dengan Korea Selatan pada Maret lalu. Pada April, Kim menyatakan negaranya tak akan lagi menguji coba nuklir karena sudah berhasil mengembangkannya.

Wartawan, termasuk tim dari CNN, diundang untuk menyaksikan Korea Utara menghancurkan terowongan dan sebagian bangunan di situs uji coba Punggye-ri, tapi tidak ada pakar nuklir yang menyaksikan peristiwa itu.

Sementara Punggye-ri terbuat dari terowongan yang dalam di bawah tanah dan diyakini dijaga dengan sangat ketat, Iha-ri terdiri dari fasilitas yang relatif lebih mudah dibongkar.

Pukguksong-2 diyakini diuji coba di situs itu pada Februari 2017. Setelah peluncuran kedua pada Mei 2017, Korea Utara menyatakan rudal itu sudah siap tempur dan akan diproduksi massal.

Dave Schmerler, peneliti di James Martin Center for Nonproliferation Studies, mengatakan situs itu sudah tidak aktif untuk cukup lama, sehingga Korea Utara mungkin memang sudah selesai menggunakannya.

"Mungkin ini hanya hadiah kecil buat satelit-satelit, buat orang-orang yang mengawasi untuk mengatakan, hei, kami orang baik-baik," ujarnya. "Mungkin mereka sudah selesai menguji coba." (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar