Survei Charta: Jokowi Unggul di Jabar-Jateng-Jatim, Prabowo di Banten

  • Kamis, 07 Juni 2018 - 00:07:05 WIB | Di Baca : 1205 Kali

SeRiau - Survei yang dilakukan Charta Politika mengungkap tentang preferensi politik masyarakat di empat provinsi di Pulau Jawa, yakni Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, pada Pilpres 2019.

Pengumpulan data dilakukan dengan sistem wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Survei dimulai dengan pertanyaan, "Jika pemilu presiden dilakukan hari ini, siapa yang akan Bapak/Ibu pilih sebagai presiden?"

Hasilnya, mayoritas responden di Banten mantap memilih Prabowo Subianto menjadi presiden. Pada siaran persnya, Charta Politikamengungkap, sebanyak 28,5 persen dari 800 responden yang menyatakan akan memilih Prabowo.

Sementara, hanya 26,9 persen yang memilih Joko Widodo atau Jokowi.

Pengumpulan data dilaksanakan pada 23-29 Mei 2018 terhadap masyarakat dewasa dan terdaftar sebagai pemilih.

Lembaga survei ini menggunakan sampel dipilih sepenuhnya secara acak (probability sampling) dengan menggunakan metode penarikan sampel acak bertingkat (multistage random sampling), dan memperhatikan urban/rural dan proporsi antara jumlah sampel dengan jumlah penduduk di setiap kabupaten.

Margin of error pada survei di Banten ini kurang lebih 3,46 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Survei Charta Politika juga dilakukan di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur kepada masing-masing provinsi 1.200 responden dengan metode sama.

Hasilnya, Jokowi unggul 38,8 persen dari Prabowo Subianto dan beberapa nama lain, seperti Gatot Nurmantyo di Jawa Barat. Prabowo sendiri mendapat 30,2 persen suara.

Jokowi Menang Telak di Jateng dan Jatim

Di Jawa Tengah, Jokowi menang telak dengan 53,1 persen. Hanya 7,7 persen yang memilih Prabowo. 

Sedangkan di Jawa Timur, Jokowi juga unggul jauh dengan 47,7 persen suara dari responden. Prabowo mendapat 24,5 persen.

Margin of error pada survei ini berkisar 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Quality control dilakukan terhadap hasil wawancara, yang dipilih secara random sebesar 20 persen dari total sampel. Pada quality control, Charta Politika tidak menemukan adanya kesalahan berarti. (**H)


Sumber: Liputan6.com





Berita Terkait

Tulis Komentar