SeRiau - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih enggan mengomentari pengadaan tong sampah beroda atau garbage bin asal Jerman. Tong berkapasitas 660 liter itu pengadaannya senilai Rp9,58 miliar.

"Nanti soal tong sampah saya ceritakan kalau sudah lengkap, ya," kata Anies di Polda Metro Jaya, Senin (4/6).

Anies menyampaikan akan memberi kejutan perihal pengadaan tong sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta tersebut. "Nanti siap-siap kejutan lagi," ujarnya.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengimpor 2.640 buah tong sampah beroda dari Jerman.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana DLH DKI Jakarta Hari Nugroho membantah ada markupatau penggelembungan dana anggaran pengadaan tong sampah tersebut.

"Kami sebelum beli sudah melakukan justifikasi harga. Enggak ada (markup), kami beli di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) langsung, di e-katalog. Bahkan kalau bisa ditawar, kami tawar," kata Hari saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (4/6).

Hari mengklaim harga yang didapat ini sudah di bawah biaya yang dianggarkan DLH, yaitu Rp12,6 miliar.

Ia mengatakan Pemprov DKI Jakarta telah mengimpor tong sampah tersebut sejak 2017 dengan membeli sebanyak 1.500 unit. Pembeliam tersebut, menurutnya juga sudah diaudit oleh BPK mulai perencanaan hingga pendistribusian.

Sementara itu, Kepala DLH DKI Jakarta Isnawa Adji menjelaskan pihaknya memilih impor dari Jerman karena di katalog LKPP tak tersedia produk dalam negeri.

Adji menyebut tong sampah beroda merek Weber dipilih karena PT Groen Indonesia memiliki banyak workshop di beberapa kota di Indonesia.

"Kami tidak mendapati produk lokal di katalog dan di pasaran untuk produk jenis ini, hanya ada produk China dan Jerman. Setelah melakukan pertimbangan secara teknis, kami pilih produk Jerman dengan pertimbangan kualitas," tuturnya Adji.

sumber CNN Indonesia