Google Konflik Internal Gara-gara Drone

  • Sabtu, 02 Juni 2018 - 13:33:21 WIB | Di Baca : 1390 Kali

SeRiau - Google tidak akan memperpanjang kontrak kontroversial dengan Departemen Pertahanan Amerika Serikat, atau Pentagon yang akan berakhir pada 2019.

Kerja sama itu berisi mengenai analisa rekaman drone menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence(AI).

Keputusan ini diumumkan oleh Chief Executive Officer Google Cloud, Diane Greene, dikutip dari Gizmodo, Sabtu 2 Juni 2018. Ia bilang, keputusan tersebut diambil karena reaksi negatif yang diterima Google, saat gencar bekerja sama di sektor militer.

Gelombang protes dari karyawan Google dan akademisi digaungkan, sesaat setelah kerja sama bernama Proyek Maven ini berjalan.

Ribuan karyawan menandatangani petisi agar perusahaan tersebut menghentikan kerja sama tersebut. Tak sampai di situ, puluhan karyawan Google juga mengundurkan diri sebagai tanda protes.

Eksekutif Google tak langsung menanggapi pernyataan Greene. Namun, mereka membela proyek tersebut dan mengatakan bahwa kerja sama ini hanya menyediakan open-source software untuk Pentagon, di mana klaim Google, nilai kerja samanya "kecil".

Berdasarkan email internal yang bocor, eksekutif Google melihat kerja sama ini sebagai peluang baik untuk peluang bisnis dengan militer dan intelijen negeri Paman Sam.

Selain itu, dalam email disebutkan pula Google berharap, kerja sama ini bisa membuka jalan untuk proyek Pentagon lainnya.

Pada Desember 2017, Google dikabarkan telah memperlihatkan hasil pekerjaannya. Dengan tingkat akurasi yang tinggi, mampu mengklasifikasi gambar dari Proyek Maven tersebut.

Google membangun proyek ini hasil kerja sama dengan perusahaan citra geospasial bernama Digital Globe dan perusahaan data labeling oleh AI, CrowdFlower. Kabarnya, Google mampu membangun sistem yang dapat mendeteksi kendaraan dengan lebih baik. (**H)


Sumber: VIVA





Berita Terkait

Tulis Komentar