SeRiau - Hary Tanoesoedibjo (HT) dinilai memiliki kans atau peluang kuat untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Joko Widodo (Jokowi) di Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, mengingat tingginya elektabilitas Ketua Umum Partai Perindo.

Nama Hary Tanoesoedibjo dalam tiga bulan terakhir konsisten masuk lima besar tokoh dalam survei kandidat Pilpres 2019. Bahkan survei terbaru dirilis bulan ini, Hary Tanoe naik ke empat besar calon presiden. Namanya pun kerap disandingkan sebagai pendamping Jokowi.

Survei Indonesia Development Monitoring (IDM) yang dirilis di Jakarta, Kamis pekan lalu menyebutkan 5,7 persen respon memilih Hary Tanoe sebagai cawapres Jokowi di Pilpres mendatang. Sosok Hary Tanoe yang berlatar belakang pengusaha dinilai cocok mendampingi Jokowi yang periode mendatang butuh sosok cawapres yang ahli ekonomi untuk mendongkrak perekonomian Indonesia.

"Untuk cawapres pak HT tetap punya kans," kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Reseach and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago kepada Okezone, Rabu (30/5/2018).

Menurut Pangi, elektabilitas Hary Tanoe akan semakin meningkat apabila Partai Perindo juga mampu meraih angka ambang batas parlemen atau parliamentary threshold sebanyak 4 % dari total suara sah nasional.

"Kalau nanti HT sudah lolos partai Perindo di parliamentary threshold. Maka daya tawarnya akan naik, sudah pasti bakal banyak dilirik parpol dan elite untuk menjadi capres atau cawapres," tutur Pangi.

Patokan itu, kata Pangi, tak lepas dari peran partai politik yang sangat berpengaruh sebagai tiket seseorang maju dalam pesta demokrasi. Menurutnya, elektabilitas tinggi tapi tidak memiliki kendaraan dalam perpolitikan dinilai akan percuma.

"Kita juga harus realistis, ini lah probelem yang sedang dihadapi," tutup Pangi. (**H)

Sumber: Okezone