Ngabalin: PA 212 Tak Boleh Jadi Alat Politik Amien Rais

  • Kamis, 31 Mei 2018 - 00:37:08 WIB | Di Baca : 1239 Kali

SeRiau - Ali Mochtar Ngabalin, politisi Partai Golkar yang kini menjadi tenaga ahli utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden, menyentil langkah Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), yang dinilainya kini sudah menjadi alat kepentingan politik.

Ali Mochtar menceritakan dia sebenarnya ikut terlibat dalam perubahan nama menjadi PA 212. Bahkan ia sangat mendukung. Tetapi belakangan, ia mulai tidak mendukung karena perkumpulan itu sudah melenceng menjadi alat kepentingan politik. Ia menyebut, kepentingan politik Amien Rais.

"Tidak boleh organisasi itu dipakai untuk kepentingan politik, kepentingan sesaat, kepentingan birahi, kekuasaan politik siapa pun, termasuk kepada Ketua Dewan Pembina Pak Amien Rais," kata Ali Mochtar Ngabalin, di Kantor KSP, kompleks Istana, Jakarta, Rabu, 30 Mei 2018.

Menurutnya, tidak patut saat ini menjegal Joko Widodo. Karena masih sebagai Presiden RI. Kecuali, setelah nanti resmi mendaftar sebagai calon presiden periode 2019-2024 di KPU pada Agustus, ia mempersilakannya.

"Saya langsung saja, tidak main-main karena hari ini Yang Mulia Pak Joko Widodo masih Presiden RI, Kepala Negara, dan kita harus berikan kehormatan kecuali setelah 2 Agustus menjadi kandidat, menjadi capres, anda boleh gunakan cara apapun," kata mantan politisi Partai Bulan Bintang itu.

Menurut dia, sebagai tokoh dan guru bangsa, seharusnya pihak-pihak tersebut bisa memberi tutur kata yang baik. Memberikan etika dan moral dalam berpolitik, sehingga bisa ditiru oleh generasi-generasi berikutnya.

Ngabalin, juga menyinggung soal ramai di media sosial terkait hastag atau tanda pagar (tagar) #2019gantipresiden.

"Hashtag ganti dan seterusnya adalah cara-cara sesat dan menyesatkan rakyat Indonesia. Tidak patut bagi orang-orang beriman pakai cara adu domba. Jangan lupa wajah besar Indonesia tergantung dari wajah orang Islam," katanya. (**H)


Sumber: VIVA





Berita Terkait

Tulis Komentar