Cara Biksu Jalani Tradisi Buddha di Indonesia

  • Selasa, 29 Mei 2018 - 19:06:21 WIB | Di Baca : 1288 Kali

SeRiau - Perayaan hari Waisak selalu diidentikkan dengan ritual Pindapata atau persembahan dari umat Buddha kepada para biksu. Persembahan yang diberikan berupa makanan, minuman, obat-obatan dan jubah.

Biksu Dhirajayo dari Wihara Jakarta Dhammacakka Jaya menceritakan pelaksanaan Pindapata di Indonesia sedikit berbeda.

Pindapata seharusnya dilakukan setiap hari oleh para biksu dengan berkeliling ke setiap rumah untuk mendapat persembahan dari umat.

"Karena ini bukan negara mayoritas Buddha, kalau Pindapata ke setiap rumah belum tentu dapat makanan. Maka di Indonesia masih diadakan di dalam wihara saja, umat yang datang ke wihara," kata Dhirajayo saat ditemui CNNIndonesia.com, Selasa (29/5).

Selain itu, dia menjelaskan sebenarnya ritual ini tidak berkaitan dengan Waisak. Hanya saja di Indonesia sering diekspos saat perayaan Waisak, sehingga sering dianggap sebagai satu kesatuan.

"Pindapata di Indonesia sering dilakukan saat perayaan Waisak untuk mengenalkan tradisi sang Buddha kepada masyarakat luas," ucap Dhirajayo.

Dia memaparkan Pindapata merupakan cerminan jalan seorang biksu yang diturunkan sang Buddha. Pelaksanaan ritual ini sebagai cara para biksu melestarikan tradisi tersebut.

"Seorang petapa, hidup mereka mencari makan hanya boleh dari yang diberikan perumah tangga kepada kami," imbuhnya.

Dhirajayo mengatakan Pindapata di Indonesia dilakukan pagi menjelang siang. Para biksu berjalan di dalam wihara dengan membawa periuk sebagai wadah pemberian umat.

Di sepanjang jalan, umat Buddha memberikan makanan, dalam hal ini nasi. Setelah sampai di balai, biksu dan umat Buddha berbagi makanan dan minuman. Ritual ditutup dengan kegiatan doa serta makan siang bersama. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar