Survei Alvara: Harapan Jokowi Kembali Jadi Presiden Menurun

  • Senin, 28 Mei 2018 - 03:52:13 WIB | Di Baca : 1157 Kali

SeRiau - Survei Alvara Research Center menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintahan Presiden Joko Widodo mengalami sedikit penurunan.

Direktur Eksekutif Alvara Research Center Hasanuddin Ali mengatakan, titik lemah kinerja Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla masih terletak pada aspek ekonomi, khususnya penyediaan lapangan kerja.

"Isu-isu ekonomi dan ketenagakerjaan masih mendera," ujar Ali saat memaparkan hasil survei di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (27/5/2018).

Hasil survei pada periode Mei 2018 menunjukkan, tingkat kepuasan publik secara keseluruhan berada pada angka 73,8 persen. Sedangkan hasil survei Alvara pada Februari 2018 menunjukkan persentase yang lebih tinggi, yakni 77,3 persen.

Sementara, tingkat kepuasan kinerja pemerintah di bidang ekonomi menunjukkan penurunan di beberapa aspek antara lain dukungan bagi kewirausahaan, peningkatan ekonomi keluarga, kondisi ekonomi nasional, kesejahteraan tenaga kerja, dan kemudahan lapangan kerja.

Berdasarkan hasil survei, penurunan tingkat kepuasan publik terkait kinerja pada aspek dukungan bagi kewirausahaan mencapai 8,2 persen, peningkatan ekonomi keluarga 6,5 persen, dan kondisi ekonomi nasional 5,6 persen.

Pada aspek kesejahteraan tenaga kerja penurunan tingkat kepuasan publik mencapai 7,9 persen dan kemudahan lapangan kerja 6,1 persen.

Menurut Ali, penurunan tingkat kepuasan publik tersebut juga berpengaruh pada menurunnya tingkat keinginan publik terhadap terpilihnya kembali Presiden Jokowi pada Pilpres 2019.

Tingkat keinginan publik terhadap Joko Widodo menjadi presiden kembali berada di angka 64,8 persen. Sedangkan survei Alvara pada Februari 2018 menunjukkan angka 68,4 persen

"Harapan Joko Widodo untuk menjadi presiden sedikit menurun, meski tingkat keinginan publik terhadap Joko Widodo menjadi presiden kembali di angka 64,8 persen," kata Ali.

"Imbas menurunnya tingkat kepuasan berimplikasi pada turunnya keinginan pemilih terhadap Joko Widodo menjadi presiden kembali bila dibandingkan dengan hasil survei bulan Februari 2018," ucapnya.

Survei Alvara Research Center tersebut dilakukan pada periode 20 April hingga 9 Mei 2018.

Survei ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, yang pengumpulan data menggunakan wawancara tatap muka dan teknik multi-stage random sampling.

Total jumlah responden yang disurvei adalah 1.202 responden di seluruh Indonesia dengan margin of error mencapai 3,10 persen. Pada Februari 2018, Alvara juga melakukan survei nasional dengan 2.200 responden. (**H)


Sumber: KOMPAS.com





Berita Terkait

Tulis Komentar