Atlet Panahan Nyaris Tertimpa Runtuhan Bangunan

  • Kamis, 24 Mei 2018 - 23:20:48 WIB | Di Baca : 1479 Kali

SeRiau - Keprihatinan terus menyelimuti para siswa-siswi SKO Ragunan dalam berlatih. Pasalnya, asa untuk mampu berprestasi dipentas internasional tidak berjalan seirama dengan sarana dan prasarana, lantaran setiap hari kian memburuk kondisinya.

Yang terbaru adalah robohnya sebagian pada bagian atas atau genteng sebuah bangunan yang melekat dengan tempat latihan cabang olahraga panahan di komplek GOR Ragunan. Bangunan ini biasa dipakai sebagai gudang atau tempat penyimpanan alat-alat panahan, seperti sasaran atau bantalan dan menaruh perlengkapan lainnya.

"Kami takut, apesnya, roboh keseluruhan di saat anak-anak sedang mengambil perlengkapan latihan dari bangunan tersebut, karena dibagian tengah bagunan juga sudah mau roboh lantaran balok utama yang menopang genteng sudah putus, sehingga saat ini hanya ditopang oleh reng yang menyanggah genteng," tutur Prass, pelatih panahan SKO Ragunan, Kamis (24/5/2018).

Lebih lanjut Prass mengatakan jika pengelola yakni pihak Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar (PPOP) Provinsi DKI Jakarta, sudah mengetahui kondisi bangunan tersebut, dan baru memberi peringatan dengan melintangkan tali rafia berwarna kuning tanda bahaya.

"Saat kita latihan tanggal 8 Mei sore, bangunan dalam keadaan normal, namun ketika keesokan paginya kita kembali berlatih, bangunan sudah ambruk sebagian, berarti malam hari terjadinya ambruk, kemudian pada tanggal 9 Mei pengelola memberikan garis pembatas hingga sekarang," cerita Prass.

Kondisi ini bukan hanya sekadar mendatangkan ketidaknyamanan bagi para atlet maupun pelatih dalam proses berlatih, namun menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya roboh susulan dibagian tengahnya yang bisa saja menimbulkan korban.

"Kejadian ini pihak pengelola sudah mengetahui, bahkan foto-foto kondisi bangunan yang roboh juga sudah dikirimkan via grup WA oleh yang menjaga fasilitas ini, di mana dia merupakan utusan pihak dari pengelola yakni PPOP," ucap Prass.

Akan tetapi, Prass mengaku belum mengetahui kapan akan dimulainya renovasi bangunan tersebut, padahal kondisi tersebut sangat mengganggu proses latihan untuk kembali melahirkan pemanah andal seperti Titik Kusumawardani, Hendra Purnama, M Hanif Wijaya, Mesra Yuni, Pamela juniarti, Rina Dwi puspitasari.

Fasilitas SKO Ragunan saat ini memang semakin memburuk tanpa adanya sentuhan renovasi. Seperti halnya di Hall badminton tampak ada bagian dinding yang berlubang, begitu juga dengan kondisi alas lapangan badminton baik karpet maupun kayu yang terlihat tak terurus.

Persoalan infrastruktur venue di komplek GOR Ragunan itu merupakan kewenangan Pemprov DKI, sehingga Pemprov DKI harusnya lebih memperhatikan fasilitas yang ada, terlebih berdasarkan data, banyak atlet berprestasi lahir dari komplek tersebut, bahkan sebanyaj 40% atlet SKO Ragunan telah menyumbang medali di ajang SEA Games dan 60% PON. (**H)


Sumber: Kompas.com





Berita Terkait

Tulis Komentar