Kapolri: Aksi di Surabaya, Polda Riau, dan Mako Brimob Terkoneksi

  • Selasa, 22 Mei 2018 - 20:29:32 WIB | Di Baca : 1209 Kali

SeRiau - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, kerusuhan di Mako Brimob, aksi bom bunuh diri di tiga gereja Surabaya, dan aksi penyerangan Mapolda Riau beberapa waktu lalu, memiliki keterkaitan.

Aksi itu tidak lepas dari peran organisasi Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang terkoneksi dengan kelompok ISIS.

"Dari hasil operasi kita, kita meyakini ada dugaan yang sangat kuat sekali aksi di Surabaya terkoneksi dengan penyerangan di Polda Riau juga insiden di Mako Brimob, dilakukan oleh JAD yang memiliki afiliasi ISIS di Suriah," kata Tito dalam jumpa pers di Kompleks Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/5/2018).

Setelah kejadian bom di Surabaya, kata Tito, Polri didukung TNI langsung melakukan penindakan.

Hasilnya, dalam waktu 8 hari yakni dari 13-21 Mei 2018, 74 orang ditangkap. Sebanyak 14 orang di antaranya meninggal dunia karena melawan saat ditangkap.

"Di Jatim 31 orang, Jabar 8 orang, Banten 16 orang, Sumatera bagian selatan 8 orang, Riau 9 orang, Sumut 6 orang," kata Tito.

Dalam operasi selama 8 hari itu juga, Polri mengamankan barang bukti baik berupa bom siap pakai maupun materi bahan peledak lainnya.

Namun, Tito mengakui bahwa Polri belum berhasil menangkap tokoh utama JAD yang menjadi otak dalam serangkaian aksi teror.

"Tokoh utamanya belum," kata dia.

Tito mengatakan, sejauh ini tokoh JAD yang cukup berpengaruh dan berhasil ditangkap polisi adalah Abu Umar alias Syamsul Arifin (35).

Menurut Tito, ajaran Abu Umar cukup berpengaruh bagi sosok Dita Oepriyanto, pelaku pengeboman tiga gereja di Surabaya yang turut mengajak istri dan ketiga anaknya. (**H)


Sumber: KOMPAS.com





Berita Terkait

Tulis Komentar