JK: 200 Penceramah dari Kemenag masih Awal, Tidak Berarti Stop

  • Ahad, 20 Mei 2018 - 00:44:03 WIB | Di Baca : 1078 Kali

SeRiau - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menegaskan daftar 200 nama penceramah (mubalig) masjid yang dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag) hanya bersifat rekomendasi Langkah tersebut bukan untuk membatasi mubalig yang dipandang berbeda langkah dengan pemerintah.

"Itu kan rekomendasi semua, hanya bukan berarti kalau bukan 200 itu (misalnya) salat Jumat anda tidak sah, bukan. Hanya merekomendasikan bahwa ini katakanlah wasathiyah moderat," ujar JK di sela kunjungannya ke Istanbul, Turki, Sabtu (19/5/2018).

Sertifikasi kepada mubalig, kata JK, juga ada di negara-negara Islam lainnya seperti Mesir, Tunisia, Aljazair, dan Arab Saudi. JK mengungkapkan seorang dai di Arab Saudi harus memiliki sertifikat jika hendak menyampaikan ceramah di Masjid.

"Jadi kayak ada SIM-nya. Ini saya kira untuk awal sekali. 200 itu tidak berarti hanya itu, katakanlah baru 200 sekian dapat SIM, tidak berarti stop (mubalig lainnya tidak bisa)," katanya.

JK pun akan mengecek langsung ke Kemenag untuk mengetahui detail proses sertifikasi mubalig tersebut. Terutama yang hendak diketahui JK adalah kriterianya.

"Karena kita butuh (mubalig), di Indonesia ada 800.000 masjid dan musala. Katakanlah masjidnya 300.000. 300.000 masjid itu yang dipakai (salat) Jumat, kalau musala tidak dipakai untuk Jumat, hanya 5 waktu saja," ucapnya.

"Nah setidak-tidaknya kita butuh artinya 300.000 dai, khatib. Ini tidak (cukup) kalau 200. Karena sarana masjid itu 300.000, bagaimana? Ini (sertifikasi) di awal sekali," imbuhnya.

JK juga mengungkapkan Dewan Masjid Indonesia (DMI) sendiri telah memiliki aplikasi di ponsel pintar yang memberi tahu siapa yang bertugas sebagai penceramah di suatu masjid.

"Kalau anda lihat di aplikasi Dewan Masjid, cari aja gampang dia didapat, di situ sudah ada, di mana masjid, dan ustaz siapa sekelilingnya kita rekomendasikan. Di Jakarta berapa ratus ribu yang kita rekomendasikan bahwa ustad ini kelebihannya ini dan pemahamannya begini," tuturnya.

"Ini kita Dewan Masjid sudah rekomendasikan. Alamatnya di mana, teleponnya di mana, ada semua," ungkapnya. (**H)


Sumber: detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar