Tokoh Lintas Agama: Negara Tak Boleh Kalah oleh Terorisme

  • Ahad, 13 Mei 2018 - 23:42:45 WIB | Di Baca : 1486 Kali

SeRiau - Sejumlah tokoh lintas agama angkat bicara terkait aksi teror bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya, Jawa timur, pada Minggu (13/5/2018) pagi.

Ledakan bom terjadi di tiga gereja saat umat hendak melaksanakan ibadah, yakni di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Gereja Kristen Indonesia (GKI) dan Gereja Kristen Pantekosta Pusat.

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini mengatakan, setelah mencermati secara seksama aksi terorisme di Surabaya dan beberapa hari sebelumya di Mako Brimob, Depok, hal itu menunjukkan adanya suatu gerakan yang terpola, terstruktur dan berjejaring.

Gerakan tersebut, kata Helmy, ingin melakukan kekacauan dan mengubah haluan negara, dengan menyalahgunakan konsep agama.

"Maka dengan ini negara tidak boleh kalah oleh ulah segelintir orang yang mengatasnamakan jihad tetapi justru merusak makna jihad sesungguhnya yaitu menegakkan amar maruf nahi munkar," ujar Helmy saat menggelar konferensi pers di kantor PBNU, Kramat, Jakarta Pusat, Minggu (13/5/2018).

Dalam keterangan pers yang dibacakan secara bergantian itu, para tokoh lintas agama mengecam tindakan terorisme atas dasar apapun. Sebab, menyebarkan kebencian bukannlah ajaran agama.

Selain itu, mereka juga mendesak pemerintah dan Polri untuk mengusut secara cepat dan tuntas kasus tersebut. Pendeta Penrad dari Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) mengatakan, aparat keamanan harus dapat mengungkap secara tuntas motif dan pola gerakan yang memicu aksi teror bom.

"Gerakan terorisme yang sudah semakin merajalela maka diperlukan penanganan khusus dan ekstra yang lebh intensif dari berbagai pihak utamanya negara. Negara wajib hadir dalam memberikan keamanan bagi warganya," ucapnya.

Sementara itu Pastor Agus Ulahayanan dari Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) mengajak seluruh warga bersatupadu dan menahan diri agar tidak terprovokasi dengan informasi yang belum terkonfirmasi kebenarannya.

Seluruh umat beragama pun diminta tetap menggalang solidaritas kemanusiaan sekaligus menolak segala bentuk kekerasan yang menjurus pada radikalisme dan terorisme.

"Peristiwa sekecil apapun yang menjurus pada radikalisme dan terorisme segera laporkan kepada aparat keamanan," kata Agus.

Pada kesempatan yang sama, Yenny Wahid dari Muslimat NU mengimbau segenap umat beragama untuk menghentikan segala spekulasi yang bisa memperkeruh suasana. Ia meminta masyarakat menyerahkan penanganan kasus tersebut di tangan aparat kepolisian.

"Kita mendukung aparat salah satunya dengan cara tidak ikut menyebarkan isu, gambar korban dan juga berita yang belum terverivikasi kebenarannya terkait peristiwa ini,'' ujar Yenny.

Selain itu, para tokoh lintas agama itu juga mengimbau semua tokoh politik agar mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Diharapan para politisi tidak memperkeruh suasana dan mengeluarkan pernyataan tendensius yang mencederai perdamaian dan toleransi umat beragama. (**H)


Sumber: KOMPAS.com





Berita Terkait

Tulis Komentar