Pedagang Tolak Usul Sandiaga untuk Berjualan Mobile saat Ramadan

  • Sabtu, 12 Mei 2018 - 21:24:30 WIB | Di Baca : 1134 Kali

SeRiau - Pemprov DKI akan menata PKL di Tanah Abang yang semakin menjamur saat Ramadan nanti. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno ingin PKL di Tanah Abang berjualan secara mobile.

Rafiudin (29), seorang penjual baju di Tanah Abang tidak setuju dengan rencana itu. Dia beralasan sudah mempunyai persediaan (stock) barang yang akan diperdagangkan saat Ramadan nanti.

"Belum tahu (rencana penataan), nggak setuju. Kan ini kita sudah mepet mencari duit kenapa nggak dua bulan yang lalu? Ini kan barang kita stock-nya banyak, entar langganan pada bingung nyari," kata Rafiudin saat ditemui di Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (12/5/2018).

Rafiudin mengaku setuju dengan penataan tersebut jika diterapkan setelah Ramadan. Dia mengaku saat ini telah merasakan naiknya omzet menjelang datangnya bulan suci.

Jika pada hari biasa dia mendapatkan omzet Rp 3 juta, belakangan hari dia mendapatkan omzet sebesar Rp 4 juta. Dia mengatakan pembeli ramai datang pada Kamis (10/5) lalu.

Hal senada juga dikatan Novri (36). Dia tidak setuju dengan rencana penataan tersebut karena takut kehilangan pelanggan. 

"Kalau sekarang ya nggak setuju. Ya nanti langganan kita pada kabur lah. Kalau habis lebaran ya nggak apa-apa dipindah," ujar Novri saat ditemui di lokasi yang sama.

Saat ini Novri mengatakan ada peningkatan pengunjung yang membeli. Omzetnya pun naik dua kali lipat. 

"Sudah (ada peningkatan) sekitar dua kali lipatlah. Biasanya dapat Rp 1,5 juta. (Sekarang) Ya dapet Rp 3 jutalah," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan Sandiaga mengatakan penataan dilakukan untuk mempermudah pengguna jalan. Dia ingin PKL berjualan secara mobile.

"Saya tugaskan Kepala Dinas UMKM dan Wali Kota untuk terus melakukan penataan secara dinamis, bukan bersifat statis. Mereka nanti kita arahkan dan tidak boleh menempati, kemudahan bagi para pengguna jalan, tentunya pedestrian. Bisa terus mobilisasi di wilayah Tanah Abang," kata Sandiaga di Lapangan IRTI Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (12/5/2018).

Sandiaga menjelaskan sistem pop up yang sekarang diterapkan menghalangi masyarakat yang hendak lewat. Sehingga pedagang yang berjualan nanti diarahkan untuk memakai pendekatan baru dalam berjualan, yakni secara mobile.

"Diberi waktu mereka untuk usaha, diberi penekanan bahwa sistemnya sekarang itu pop up. Kita harus mengejar-ngejar dengan menghalangi masyarakat yang akan lewat. Tapi dengan display tertentu, mereka akan kami hadirkan, nanti akan kita lihat pop up di itu nggak akan ada lagi. Semua dinamis. Ada pendekatan tertentu, bukan seperti sekarang ini. Yang dilihat yang statis itu. Mereka harus mobile. Nah, itu nanti mereka akan kami perkenalkan," jelasnya. (**H)


Sumber: detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar