MotoGP: Ducati Desak Lorenzo Adaptasi

  • Kamis, 10 Mei 2018 - 23:02:09 WIB | Di Baca : 1296 Kali

SeRiau - Jorge Lorenzo gagal menjaga tren positif yang sempat diraihnya pada beberapa balapan terakhir MotoGP2017. Setelah empat balapan musim 2018, performa pembalap Ducati Corse itu jauh dari kata memuaskan.

Lorenzo memang tak tampil sesuai ekspektasi sejak MotoGP 2017. Hanya tiga podium yang bisa dipersembahkan pembalap asal Spanyol itu dari 14 balapan yang diikuti. Tentu itu bukan sebuah catatan positif mengingat X-Fuera adalah pembalap yang tiga kali jadi juara dunia MotoGP.

Namun, ada pertanda positif yang sempat diperlihatkan Lorenzo pada beberapa balapan terakhir musim lalu. Buktinya, dua podium di antaranya didapat dalam lima balapan terakhir. Ia juga sempat sempat lima kali berjuang untuk podium dalam delapan balapan terakhir.

Anehnya, performa ciamik itu tak terlihat pada empat seri yang telah berjalan di MotoGP 2018. Manajer tim Ducati, Davide Tardozzi pun ikut merasa heran. Ia menilai langkah Lorenzo justru mengalami kemunduran.

"Jorge bagus dalam enam balapan terakhir 2017. Ia tidak menang, tapi ia menantang podium beberapa kali dan memiliki kecepatan Andrea Dovizioso. Apa yang terjadi pada musim dingin? Kami tidak tahu. Sepertinya ia telah mengambil dua langkah mundur dari level yang dimiliki di Valencia," ujar Tardozzi, dikutip Speedweek.

Beda Karakter

Pebalap Ducati, Jorge Lorenzo, saat jumpa pers di Hotel Sheraton, Jakarta, Kamis 1/2/2018). Acara tersebut dalam rangka kampanye Shell Advance "Libas Tantanganmu. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Dari empat balapan musim ini, Lorenzo baru mengantongi enam poin. Itu yang membuatnya tertahan di posisi ke-20 klasemen. Bahkan, pembalap berusia 31 tahun itu membuat kekacauan pada balapan MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez.

Ia jadi salah satu penyebab terjadinya kecelakaan beruntun yang menimpa Dani Pedrosa dan Dovi. Akibatnya, Dovi pun juga ikut gagal menambah poin dan semakin tertinggal dari pembalap Repsol Honda, Marc Marquez dalam kejuaraan.

"Ducati harus dikendarai dengan cara tertentu. Itu yang harus dipersiapkan pembalap. Jorge adalah pembalap yang sangat cepat, tapi ia harus menyesuaikan gaya balapnya untuk cepat bersama Ducati. Ia tak bisa melakukan apa yang diinginkannya pada motor ini. Setiap motor memiliki DNA sendiri," kata Tardozzi. (**H)


Sumber: Bola.com





Berita Terkait

Tulis Komentar