Hari Lupus Sedunia, Kesadaran Publik akan Lupus Masih Rendah

  • Kamis, 10 Mei 2018 - 16:01:50 WIB | Di Baca : 1265 Kali

SeRiau - Penyakit lupus merupakan salah satu masalah kesehatan global yang menyerang orang-orang di seluruh dunia. Setiap harinya, lebih dari 5 juta orang di seluruh dunia berjuang dan hidup melawan lupus. 

Namun, ternyata masih banyak orang yang belum mengetahui dan menyadari akan bahaya lupus. Penelitian terbaru menunjukkan banyak pemahaman yang salah kaprah tentang lupus berkembang di masyarakat.

"Saat lupus merupakan isu kesehatan global, lebih dari setengah (51 persen) responden survey tak menyadari bahwa lupus adalah sebuah penyakit," temuan 16-Nation Survey, dikutip dari keterangan resmi World Lupus Federation.

Survey yang dilakukan pada lebih 35 ribu orang dewasa di 16 negara itu juga menemukan banyak stigma yang salah terhadap penderita lupus. 

Hanya 57 persen responden yang menyatakan 'sangat nyaman' dan 'nyaman' saat memeluk penderita lupus. Sementara sebanyak 49 persen merasa 'sangat nyaman' dan 'nyaman' berbagi makanan dengan penderita lupus. Padahal, faktanya lupus bukan merupakan penyakit menular.

"Sangat perlu untuk meningkatkan pemahaman orang terhadap lupus, menghindari kesalahpahaman, mengatasi stigma, dan meningkatkan hubungan sosial penderita lupus," kata Ketua Lupus Europe sekaligus salah satu pendiri 'World Lupus Federation',Jeanette Anderson.

Demi meningkatkan kesadaran masyarakat dunia terhadap lupus, World Lupus Federation menetapkan setiap 10 Mei sebagai 'Hari Lupus Sedunia'. Hari ini dipilih berdasarkan kesepakatan dari organisasi lupus di 13 negara di dunia. Tahun ini, merupakan peringatan 'Hari Lupus Sedunia' yang ke-15.

Peringatan 'Hari Lupus Sedunia' diisi dengan beragam acara dan kegiatan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang lupus. Penyakit autoimun yang membuat sistem imun justru menyerang organ di dalam tubuh ini ditengarai dapat menyerang siapa saja. 

Bintang Hollywood Selena Gomez juga menderita penyakit lupus. Tahun lalu, pelantun lagu 'Kill Em with Kindness' itu bahkan mesti mendapatkan transplantasi ginjal, karena salah satu ginjalnya terserang lupus.

Di Indonesia, berdasarkan Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan, asumsi prevalensi penyakit lupus sebesar 0,5 persen atau sekitar 1,25 juta jiwa. Namun, hanya 12 persen dari jumlah itu yang dilaporkan.

Dari tahun ke tahun, jumlah penderita lupus juga cenderung meningkat. Pada 2014, tercatat hanya 543 rumah sakit yang melaporkan menangani lupus. Jumlah itu meningkat menjadi 621 rumah sakit pada 2015 dan 858 rumah sakit pada 2016. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar